Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbatasan Indonesia-Malaysia: Begini Cara Pembangunan Beranda Negara di Entikong

Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Sekayam Aris Haryono mengatakan, selama ini perbatasan sudah sering dikunjungi pejabat dari pusat. Sayangnya kondisi di perbatasan tidak pernah berubah.
Seorang pemuka adat mengenakan atribut dan busana tradisional Dayak di Balai Panca, Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (7/12/2015). Kawasan perbatasan Indonesia- Malaysia, Entikong, merupakan salah satu wilayah permukiman suku Dayak Bidayuh, salah satu dari tujuh suku besar Dayak di Kalimantan./Antara-Ismar Patrizki
Seorang pemuka adat mengenakan atribut dan busana tradisional Dayak di Balai Panca, Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (7/12/2015). Kawasan perbatasan Indonesia- Malaysia, Entikong, merupakan salah satu wilayah permukiman suku Dayak Bidayuh, salah satu dari tujuh suku besar Dayak di Kalimantan./Antara-Ismar Patrizki

Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Sekayam Aris Haryono mengatakan, selama ini perbatasan sudah sering dikunjungi pejabat dari pusat.

Sayangnya kondisi di perbatasan tidak pernah berubah.

Namun tentu saja masih ada harapan seiring kunjungan Presiden Joko Widodo awal tahun 2015. Ia pun menyambut baik apa yang dijanjikan Presiden Jokowi.

"Masyarakat berharap blusukan beliau bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi bagi beranda terdepan NKRI. Bukan hanya sebatas janji-janji kosong," katanya.

"Dengan kedatangan Presiden Jokowi ke tapal batas bisa membawa angin segar dan mengubah perbatasan Entikong sebagai beranda kebanggaan RI," katanya.

Sementara Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Entikong Yusman H Musfar menuturkan, salah satu yang diharapkan masyarakat perbatasan sebenarnya adalah kepastian hukum.

"Terutama dari sisi ekspor impor," kata Yusman.

Ia tidak ingin Entikong terus dikenal sebagai daerah masuknya barang ilegal.

"Padahal itu hanya karena ketidakjelasan hukum di perbatasan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper