Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) terus meningkatan partisipasinya dalam pembangunan nasional.
"Kami sebagai pengurus ICMI siap memberikan dukungan untuk suksesnya pembangunan nasional," kata Ketua Dewan Penasihat ICMI Jimly Asshiddiqie saat konferensi pers usai pertemuan Presiden dengan pengurus ICMI di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Jimly mengatakan ICMI berharap Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kompak dalam memimpin bangsa dan negara, walaupun dalam keadaan kemelut.
"Kami memberi dukungan moral supaya kedua pemimpin bangsa ini teguh membangun integritas, membangun martabat bangsa, termasuk pentingnya integritas hukum dan itikad berbangsa dan bernegara," katanya.
Jimly mengatakan dukungan moral ini agar Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla tidak ragu-ragu bertindak dalam memimpin integritas bangsa.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga mengatakan kedatangan pengurus ICMI ke Istana Merdeka ini dalam rangka Muktamar dan Milad ICMI ke 20 di Mataram pada 11,12, 13 Desember 2015.
"Pak Presiden tidak bisa menghadiri pembukaan, tetapi pengurus dan panitia diterima hari ini (Selasa)," ungkap Jimly.
Dia juga mengemukakan bahwa pembukaan Muktamar dan Milad ICMI akan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Prsiden nantinya akan menerima para pengurus baru hasil Muktamar ICMI.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Mensesneg Pratikno, sedangkan pengurus ICMI di antaranya Jimly Asshiddiqie, Ketua Presidium ICMI Sugiharto, Ketua Panitia Muktamar ICMI Prof Sunarpi, Prof Anggota Presidium ICMI Marwah Daud, Bendahara ICMI Sandiaga Uno, Anggota Presidum ICMI Priyo Budi Santoso.
Presiden Minta ICMI Tingkatkan Partisipasi Dalam Pembangunan
Presiden Joko Widodo meminta Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) terus meningkatan partisipasinya dalam pembangunan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
55 menit yang lalu