Bisnis.com, MANADO -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan British Broadcasting Corporation Media Action mengadakan workshop tentang perubahan iklim.
Workshop bertema Meningkatkan Kapasitas Komunikasi Media tentang Perubahan Iklim (Building Media Communication Capacity on Climate Change) itu digelar di Manado, pada 4-15 Agustus 2014.
Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membangun kesamaan persepsi antara jajaran pemerintah daerah dengan media/jurnalis dalam mengelaborasi isu dan masalah perubahan iklim di tingkat lokal.
“Workshop di Manado ini merupakan pilot project dari kegiatan serupa yang akan dilakukan secara nasional,” ujarnya, Rabu (6/8/2014).
Sementara itu, sasaran kegiatan ini adalah untuk membangun komunikasi yang harmonis antara pemerintah selaku pembuat sekaligus pelaksana kebijakan dengan media sebagai salah satu agen dalam lalu-lintas informasi dari pemerintah ke publik dan sebaliknya.
Sebagai sebuah negara yang besar, kata Sarundajang, dengan jumlah penduduk yang besar dan wilayah yang sangat luas, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan kapasitas publik melalui penyebaran informasi oleh media.
Perubahan iklim terjadi karena aktivitas manusia secara bersama-sama di seluruh permukaan bumi. Oleh karena itu, penanganan perubahan iklim perlu dilakukan bersama-sama oleh seluruh penduduk bumi, sesuai dengan prinsip tanggung jawab bersama namun dibedakan.
Hasil kajian BBC Media Action menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia belum mendapat informasi yang cukup tentang perubahan iklim.
Pada sisi lain, hasil survei BBC Media Action juga menyatakan upaya pemerintah juga masih belum cukup dalam menyebarluaskan isu perubahan iklim kepada publik.
Oleh sebab itu, kegiatan workshop ini dirancang untuk salah satunya mendorong edukasi perubahan iklim kepada publik melalui media.