SAMARINDA –Kalimantan Timur pada Juni 2014 mencatat inflasi 0,37%, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama selama 2 tahun sebelumnya, menyusul penurunan harga komoditas cabai di Kota Samarinda.
Inflasi di Kaltim pada Juni 2013 sebesar 1,11% dan 0,50% pada Juni 2012. Cabai rawit yang selama ini menyumbang kenaikan harga inflasi di Kaltim, pada Juni lalu berkontribusi menjaga inflasi seperti terjadi di Samarinda.
“Yang memberikan negatif atau menurunkan inflasi di Samarinda yaitu, cabai rawit, bahan pelumas atau oli, ikan layang, tahu mentah dan anggur. Cabai rawit turun harganya mungkin karena ada produksi lokal asal Kaltim, sedangkan cabai rawit dari Sulawesi masih mahal,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Aden Gultom, Selasa (1/7/2014).
Pada Juni 2014, inflasi Kota Samarinda sebesar 0,24%, disebabkan lima komoditas mengalami kenaikan harga yaitu, bawang merah, tomat sayur, jeruk, daging ayam ras dan jasa pemeliharaan atau service. Sedangkan, Kota Tarakan inflasi 0,54% dipicu kelompok transportasi dan komunikasi, kesehatan dan pendidikan.
“Berbeda dengan Kota Samarinda, inflasi kota Balikpapan mencapai 0,49% pada Juni, disumbang dari kenaikan harga beras, daging dan sayur-sayuran. Mungkin disebabkan pola makanannya berbeda, di Balikpapan yang lebih memilih beras berkualitas,” kata Aden Gultom dalam jumpa pers.
Inflasi Kaltim pada bulan lalu sebesar 0,37%, merupakan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,98 pada Mei 2014 menjadi 114,40 Juni 2014. Selama 6 bulan pertama 2014, inflasi tahun kalender di Kaltim mencapai 2,19% dan inflasi year on year 7,67%.(K26)