Bisnis.com, Jakarta — Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira mengenang mantan menteri di era KH Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, Kwik Kian Gie (KKG) sebagai sosok pengkritik masa Orde Baru.
Andreas menuturkan bahwa Kwik Kian Gie merupakan salah satu ekonom yang lantang mengkritik kebijakan ekonomi Presiden Soeharto pada masa orde baru. Padahal, menurut Andreas, banyak ekonom pada masa itu lebih memilih untuk bungkam, namun Kwik Kian Gie berani mengkritik secara terbuka.
"Ketika itu tidak banyak ekonom yang berani secara terbuka mengeritik pemerintah Soeharto. Hanya KKG (Kwik Kian Gie) dengan bahasanya yang lugas mengeritik dan mengajarkan bangsa ini membangun negara dengan dedikasi dan integritas," tuturnya di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Andreas pun menceritakan bahwa sewaktu masih kuliah dulu, almarhum Kwik Kian Gie sering menumpahkan ide-nya lewat opini di salah satu media cetak. Salah satu tulisan Kwik Kian Gie yang dikenang Andreas yaitu 'Seandainya Aku Konglomerat'.
"Tulisan itu sangat berkesan karena kritis dan tajam menusuk masuk pada persoalan ekonomi politik Indonesia pada masa itu dan nampaknya masih berlangsung sampai saat ini," katanya.
Andreas mengatakan bahwa semua ide dan gagasan Kwik Kian Gie tentang ekonomi di Indonesia, masih sangat relevan dan aktual jika direkfleksikan dengan kondisi Indonesia saat ini.
Baca Juga
"Nampaknya, peringatan dari KKG masih tetap aktual untuk mengenang KKG dan merefleksikan situasi Indonesia saat ini. Selamat jalan pak Kwik, Beristirahatlah dalam damai," ujarnya.