Bisnis.com, MALANG—Petani terdampak erupsi Gunung Kelud mendapat kemudahan berupa relaksasi kredit selama setahun.
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Jawa Timur Sukoco mengatakan perpanjangan masa jatuh selama setahun juga ditambah dengan pengurangan suku bunga kredit.
“Bank yang memberikan relaksasi merupakan bank plat merah,” ujar Sukoco di Malang, Kamis (10/4/2014).
Total kredit yang pertanian yang terdampak erupsi Kelud diperkirakan mencapai Rp300 miliar, sedangkan yang ditangani BRI mencapai sekitar Rp80 miliar.
Kebijakan tersebut, lanjut dia, sudah sangat membantu petani selama masih belum mampu memproduksi cabai.
Sedangkan untuk menunggu penanaman kembali tanaman cabai di Kediri, maka lahan di sana ditanami tanaman semusim seperti terong, jagung manis, jagung, kacang panjang, dan buncis.
Bibit, sarana produksi, dan pupuk semuanya dibantu pemerintah, baik Pemkab Kediri, Pemprov Jatim, serta dari kegiatan corporate social responsibility dari badan usaha milik negara maupun perusahaan-perusahaan swasta.
Dengan bantuan tersebut, kata dia, sangat membantu petani cabai agar tetap bisa bertahan di tengah cobaan berat berupa rusaknya tanaman tersebut akibat terdampak erupsi Gunung Kelud.
Tanaman cabai besar dan rawit yang terdampak erupsi Kelud mencapai 2.000 hektare yang berada di Kec. Ngancar, Puncu, Kepung, dan Ploso Klaten.
“Bantuan tersebut sangat membantu petani cabai untuk bisa bertahan setelah menerima musibah rusaknya tanaman tersebut akibat Gunung Kelud,” ujarnya.
Petani hortikultura Terdampak Kelud dapat Relaksasi Kredit
Petani terdampak erupsi Gunung Kelud mendapat kemudahan berupa relaksasi kredit selama setahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium