Bisnis.com, SEMARANG--PT Asuransi Sinar Mas (ASM) membidik aktivitas pengangkutan atau marine insurance di Kota Semarang melalui produk Simas Cargo mengingat pasarnya yang potensial.
Produk Simas Cargo yang dipasarkan di Semarang mencatat kontribusi premi 8% atau sekitar Rp3 miliar dari total premi brutto pada total produk yang mencapai Rp35,995 miliar.
Pimpinan Cabang Asuransi Sinar Mas Semarang Edy Triyono mengatakan asuransi cargo merupakan diversifikasi produk yang dipasarkan di area strategis di wilayah potensial pengangkutan barang produksi.
"Terutama dipasarkan di area yang aksesnya dekat dengan bandara, pelabuhan dan kawasan industri seperti di Kota Semarang," katanya disela Agency Kick Off 2014, Selasa malam (1/4).
Pada asuransi cargo ini, Sinar Mas melindungi pengangkutan barang dari darat, laut maupun udara yang membidik bidang usaha sektor manufaktur atau pabrikan, pengangkutan dan pengiriman barang, eksportir - importir, tranding dan lainnya.
Regional Manager Asuransi Sinarmas S. Jefri Sihaloho menambahkan asuransi cargo potensial dibidik karena Semarang sebagai kota niaga memiliki line transit produk industri dan cargo cukup tinggi.
"Memang pasar Semarang masih belum maksimal meski potensial harapannya bisa tumbuh dan meningkatkan kontribusi diatas 8%," lanjutnya.
Sementara, secara umum kepesertaan asuransi Sinar Mas masih didominasi oleh produk asuransi kendaraan, dengan kontribusi sekitar 65%, disusul properti 15%, kargo darat/laut/udara 8% dan asuransi kesehatan serta lainnya.
Sinar Mas Semarang Bidik Asuransi Kargo
PT Asuransi Sinar Mas (ASM) membidik aktivitas pengangkutan atau marine insurance di Kota Semarang melalui produk Simas Cargo mengingat pasarnya yang potensial.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
14 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
44 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 menit yang lalu
Ganjar Kritisi Kenaikan Tarif PPN 12%, Begini Katanya
1 jam yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
1 jam yang lalu