Bisnis.com, BALIKPAPAN--Operasional PT Jamkrida Kaltim yang ditargetkan pada Agustus kembali molor hingga kemungkinan tahun depan karena belum adanya penyertaan modal yang dicairkan oleh pemerintah daerah kepada lembaga penjaminan kredit yang menyasar segmen usaha mikro kecil dan menengah.
Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy mengatakan pemerintah berupaya secepat mungkin untuk mengoperasionalkan PT Jamkrida Kaltim ini karena sudah ditunggu masyarakat. Hanya saja, perlu kehati-hatian dalam mendesain operasional perseroan ini karena nantinya perusahaan memberikan kredit tanpa jaminan.
“Bayangkan, perusahaan itu nantinya memberikan uang tanpa jaminan. Karena itu, kami mendesain agar yang mengatur benar-benar potensial untuk dibiayai,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (16/11).
Dia menyebutkan target yang paling realistis untuk operasional PT Jamkrida Kaltim tersebut yakni pada 2014. Dua bulan sisa di tahun ini sudah tidak bisa lagi mengejar target operasional yang awalnya ditargetkan pada Agustus. Karena penyertaan modal yang diberikan pemerintah mencapai Rp500 miliar, Farid menegaskan pengelolaannya juga harus penuh dengan kehati-hatian.
Perlu memastikan penerima kredit tersebut juga memiliki jiwa wirausaha yang ingin mengembangkan usaha yang dimilikinya. “Agar tidak bermasalah di masa mendatang seperti beberapa program di masa silam.”
Tujuan pembentukan PT Jamkrida Kaltim untuk membantu sektor UMKM serta koperasi yang berkembang dan memenuhi standar kelayakan mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jamkrida Kaltim Agusshohir mengatakan pihaknya masih menunggu tambahan penyertaan modal sebesar Rp25 miliar kepada kas perusahaan.
“Kami masih menunggu tambahan penyertaan modal dari Pemprov Kaltim sebesar Rp100 miliar untuk dapat mengoperasionalkan PT Jamkrida Kaltim ini,” tukasnya.