Bisnis.com, PEKANBARU—Total kredit yang disalurkan oleh perbankan umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Riau per Juli 2013 mencapai Rp47,6 triliun, naik tipis dari posisi per Juni 2013 yang sebesar Rp47,3 triliun.
Irwan Zubir, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau mengatakan total kredit Rp47,6 triliun itu terdiri dari kredit untuk modal kerja Rp14,9 triliun, investasi Rp15,2 triliun, dan konsumsi Rp17,5 triliun.
“Kredit dari Juni ke Juli terjadi kenaikan. Dana yang diberikan ke nasabah berupa kredit sudah diarahkan ke kredit-kredit yang berkualitas, ada peningkatan porsi kredit untuk investasi dari Rp15 triliun jadi Rp15,2 triliun,” ujarnya di kantornya, Selasa (3/9/2013).
Selain data kredit, Irwan juga menyebutkan data-data lainnya seperti jumlah bank di Riau per Juli 2013 sebanyak 79, terdiri dari bank umum 45 dan BPR 34.
Selanjutnya, jumlah jaringan kantor cabang sudah mencapai 855, terdiri dari 811 bank umum dan 44 BPR.
“Jumlah kantor cabang meningkat cukup tinggi, dari posisi Desember 2012 yang hanya 670 menjadi 855 pada Juli 2013,” ujarnya.
Sementara, total aset seluruh bank umum dan BPR di Riau per Juli 2013 mencapai Rp77,5 triliun, turun dari Juni 2013 sebesar Rp79,33 triliun. Total aset Rp77,5 triliun itu terdiri dari aset bank umum Rp76,5 triliun dan BPR Rp1 triliun.
Irwan juga menyebutkan Dana Pihak Ketiga (DPK) turun dari posisi Juni Rp56,66 triliun menjadi Rp55,9 triliun per Juli 2013. DPK Rp55,9 triliun itu terdiri dari giro Rp14,9 triliun, tabungan Rp25,2 triliun, dan deposito Rp15,7 triliun.
“NPL [Non Performing Loan] Juli 3,37%, sedangkan LDR [Loan to Deposit Ratio] 85%,” tambahnya.
Sementara itu, jumlah uang yang keluar dari Bank Indonesia (outflow) pada Agustus 2013 mencapai Rp1,4 triliun, sedangkan uang yang masuk (inflow) mencapai Rp1,6 triliun.
“Waktu Juli pas puasa, uang yang keluar dari BI itu sampai Rp3,2 triliun. Yang masuk hanya Rp450 miliar,” tambahnya.
Terkait uang palsu, uang palsu yang masuk BI pada bulan lalu mencapai 147 lembar, terdiri dari pecahan Rp100.000 sebanyak 19 lembar dan pecahan Rp50.000 sebanyak 128 lembar.
Dari sisi nominal, jumlahnya mencapai Rp8,3 juta. (ra)