Bisnis.com, PEKANBARU--Anjloknya harga kelapa sawit dan karet berimbas pada penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau.
Data Badan Pusat Statistik Riau menyebutkan NTP Riau per Juli 2013 berada di posisi posisi 100,43, turun 1,84% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 102,31.
Dari 5 sektor pertanian, perkebunan menjadi sektor dengan yang mengalami penurunan NTP paling dalam. Per Juli 2013 NTP Perkebunan Rakyat berada di posisi 93,59, susut 3,59% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 97,07%.
"Indeks harga yang diterima petani (IT) perkebunan rakyat turun 1,01%. Komoditas yang menyebabkan penurunan IT adalah turunnya harga karet dengan andil sebesar 0,74% dan kelapa sawit sebesar 0,49%," ujar Kepala BPS Riau Marwadi Arsyad, Kamis (1/8/2013).
Sementara itu, NTP Tanaman Pangan Riau susut 0,91%, dari 111,04 menjadi 110,03. Adapun NTP Hortikultura turun 1,22% dari 115,46 menjadi 114,06%.
Kondisi berbeda terjadi pada NTP peternakan yang mencatatkan kenaikan 0,56% dari 100,87 menjadi 101,43.
"Kenaikan indeks harga yang diterima peternak disebabkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok unggas sebesar 4,57%, hasil terbak 2,27%, ternak besar 2,11%, serta ternak kecil 2%," terangnya.
Mawardi menambahkan susutnya NTP turut berimbas pada tingginya inflasi di pedesaan Riau. Pada Juli 2013, inflasi tercatat mencapai 3,18%, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di Kota Pekanbaru sebesar 1,96%. (ra)