BISNIS.COM, TOKYO--Tokyo, kota metropolitan terpadat di dunia, tengah mempersiapkan diri menghadapi ancaman bencana banjir besar yang diprediksi dapat menyebabkan kerugian lebih dahsyat dibandingkan kerusakan akibat Badai Sandy yang melanda Amerika Serikat pada akhir tahun lalu.
Potensi kerugian material akibat banjir diperkirakan dapat mencapai sekitar 33 triliun yen atau sekitar US$322 miliar. Jumlah ini lebih tinggi lima kali lipat dibandingkan kerugian akibat Badai Sandy yang mencapai sekitar US$60 miliar.
Dalam persiapan menghadapi ancaman banjir, area perumahan dan perkantoran secara bertahap ditinggikan mengikuti pembangunan 'tanggul raksasa' yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan Darat, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang (MLIT).
Meski demikian, upaya tersebut dinilai kurang maksimal. Toru Sueoka, presiden Komunitas Geoteknikal Jepang, saat ini kondisi iklim sudah sangat berubah sehingga diperlukan cara-cara pendekatan penanganan banjir yang lebih efektif.
"Kita harus mengupgrade cara penanganan banjir. Jika tidak, kota bisa tenggelam," katanya sebagaimana dikutip Bloomberg, Minggu (2/5/2013).
PEMERINTAH TOKYO: Bersiap Hadapi Ancaman Banjir
BISNIS.COM, TOKYO--Tokyo, kota metropolitan terpadat di dunia, tengah mempersiapkan diri menghadapi ancaman bencana banjir besar yang diprediksi dapat menyebabkan kerugian lebih dahsyat dibandingkan kerusakan akibat Badai Sandy yang melanda Amerika Serikat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu