Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY : "Mbak Yenny Tak Pernah Minta Jabatan Tertentu"

BISNIS.COM, JAKARTA -- SBY mengklarifikasi pemberitaan terkait putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, yang semula diisukan akan menjabat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam

BISNIS.COM, JAKARTA -- SBY mengklarifikasi pemberitaan terkait putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, yang semula diisukan akan menjabat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers yang digelar di depan pintu masuk Kantor Presiden, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam (17/4/2013) pukul 21.15 WIB menyebutkan pemberitaan menyangkut hal itu telah melenceng.

Dalam pemeritaan yang menyebar seolah-olah Yenny Wahid meminta jabatan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, begitu pula sebaliknya, seolah-olah dirinya juga menawarkan jabatan itu.

"Tidak ada sama sekali mbak Yenny mengharapkan posisi tertentu atau jabatan tertentu, tidak ada. Kalau diberitakan mbak Yenny ingin menjabat Wakil Ketua Umum tidak ada, kasihan beliau. Demikian juga saya, saya tidak pernah menawarkan (posisi tersebut)," katanya.

SBY mengakui, dirinya didampingi Istrinya Ani Yudhoyono pernah bertemu dengan Yenny Wahid bersama dengan Ibunya Sinta Nuriyah Wahid di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor.

Dalam pertemuan itu, selain memperbincangkan mengenai kerukunan umat beragama dan pluralisme, nostalgia dengan Gus Dur, serta mengait terkait politik.

"Memang ada pembicaraan saya dengan mbak Yenny yang mengait dengan politik masa kini dan masa depan. Dalam pembicaraan itu misalnya, apa dimungkinkan untuk berjuang bersama-sama di arena politik, apalah harus bersama-sama dalam satu partai politik atau tidak, yang penting kerja sama untuk kepentingan yang baik. Tidak ada sama sekali Mbak Yenny mengharapkan posisi tertentu," katanya.

Dalam kesempatan itu, menurut SBY, Yenny Wahid mengatakan, untuk berjuang dalam satu partai politik maka dirinya harus berkonsultasi dengan para kyai NU.

"Dan belakangan saya tahu setelah berkonsultasi dengan kyai NU, dikatakan lebih baik tidak bersama-sama. Saya menghormati pilihan beliau," katanya.

Ia menambahkan, dirinya mengenal baik Yenny Wahid, baik ketika di zaman Gus Dur, maupun saat Yenny Wahid menjadi staf khusus Presiden SBY.

Menurut dia, akibat pemberitaan yang simpang- siur dan tidak benar terkait Yenny Wahid tersebut merugikan baik putri 'Gus Dur' tersebut, maupun dirinya.

"Jadi tolong masyarakat luas jangan dibingungkan dengan berita yang simpang siur, yang seolah-olah mbak Yenny menginginkan jabatan tertentu, saya menawarkan jabatan tertentu," katanya.

Ia menambahkan hubungan dirinya dengan keluarga Gus Dur tetap baik dan mendoakan Yenny Wahid agar karir politiknya dapat terus meningkat di masa depan. (Antara/dot)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper