Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran TKD Menyusut, DPD Sebut jadi Momen Pemantik Kemandirian Fiskal Daerah

Anggaran TKD menyusut, DPD dorong daerah mandiri fiskal dengan inovasi dan efisiensi, fokus pada investasi pertanian, pariwisata, dan peningkatan SDM.
Ketua DPD, Sultan B Najamudin bersama dengan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani saat Sidang Tahunan MPR, Jumat (15/8/2025)/Istimewa
Ketua DPD, Sultan B Najamudin bersama dengan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani saat Sidang Tahunan MPR, Jumat (15/8/2025)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menilai pemerintah telah mengucurkan setengah dari jumlah Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) 2026 untuk kebutuhan pembangunan di daerah.

Ketua DPD, Sultan B Najamudin itu mengatakan penyesuaian alokasi TKD harus menjadi pemantik Kemandirian Fiskal Daerah. Tentunya dengan pendekatan inovasi Dan efisiensi pengelolaan anggaran pemerintah daerah.

"Pemerintah Daerah dituntut untuk semakin inovatif dalam memperoleh penerimaan daerah. Terutama dengan menyiapkan iklim investasi yang baik dan ramah bagi investor di bidang pertanian perkebunan hingga pariwisata," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (15/8/2025).

Mantan wakil Gubernur Bengkulu menilai rancangan APBN 2026 menitikberatkan pada upaya peningkatan produktifitas pertanian, infrastructur, hilirisasi mineral, kesehatan masyarakat dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pasalnya, di sektor pendidikan pemerintah menganggarkan lebih dari Rp758 triliun yang merupakan terbesar terbesar dalam sejarah RI. 

Kendati anggaran Transfer ke Daerah menurun drastis dari Rp919,87 triliun menjadi Rp649,99 triliun 29,3%, Sultan mengatakan pada dasarnya alokasi anggaran pemerintah pusat hampir lebih dari separuh anggaran diarahkan untuk kebutuhan pembangunan di daerah.

"Pada prinsipnya secara keseluruhanalokasi anggaran belanja negara sesungguhnya lebih banyak diarahkan untuk masyarakat di daerah, hanya saja tidak melalui skema TKD, tapi melalui program Kementerian Dan lembaga," jelasnya.

Dia mencontohkan misalnya anggaran ketahanan pangan dan Koperasi Desa Merah Putih, program Sekolah Rakyat serta Makan Bergizi Gratis, sehingga pada akhirnya anggaran mengalir hingga ke daerah dalam bentuk program yang lebih produktif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro