Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B. Najamudin menilai kesepakatan perdagangan bebas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa, mencerminkan efektivitas diplomasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sultan berpandangan Prabowo berhasil memperluas kemitraan strategis secara konstruktif di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi global.
Mantan Ketua HIPMI Bengkulu itu menyebut pendekatan diplomasi lintas kawasan yang dilakukan Prabowo tidak hanya bertujuan memperluas pasar ekspor pasca penerapan tarif resiprokal oleh sejumlah negara, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam sistem perdagangan global.
“Di era ketidakpastian global, kepemimpinan yang mampu menjalin hubungan internasional dengan percaya diri dan berorientasi pada kepentingan nasional adalah bentuk nyata dari kekuatan soft power. Presiden Prabowo telah menunjukkan hal tersebut dalam berbagai pertemuan tingkat tinggi,” ucapnya.
Sultan melanjutkan, bila dilihat dari sisi ekonomi, pasar Uni Eropa memiliki potensi besar untuk produk-produk unggulan Indonesia. Meskipun regulasi Renewable Energy Directive II (RED II) dan European Union Deforestation Regulation (EUDR) tetap menjadi tantangan yang perlu diselesaikan secara menyeluruh.
“Dengan penandatanganan IEU-CEPA, kami berharap berbagai hambatan teknis dalam perdagangan dapat diminimalkan. Kesepakatan ini juga membuka peluang bagi peningkatan investasi dan alih teknologi yang mendukung transformasi ekonomi nasional,” tutupnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia dan Uni Eropa telah menyelesaikan perundingan atas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA. Namun, pakta perdagangan itu masih butuh waktu untuk ditandatangani.
Hal itu disampaikan Prabowo usai merampungkan kunjungan kenegaraan di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). Pada hari itu, dia bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Uni Eropa Antonio Costa serta Raja Belgia Philippe Leopold Louis Marie.
Prabowo menyampaikan bahwa tercapainya kesepakatan dagang itu setelah proses negosiasi yang memakan waktu 10 tahun lamanya. Perjanjian perdagangan bebas itu membuat tarif impor kedua negara menjadi 0%.
“Ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement. Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0% di antara kita," ujarnya di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025).