Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump: Rusia & Ukraina Harus Saling Relakan Wilayah untuk Akhiri Perang

Trump mengusulkan Rusia dan Ukraina merelakan wilayah untuk akhiri perang, jelang pertemuan dengan Putin. Eropa khawatir syarat damai merugikan Kyiv.
Presiden AS Donald Trump berpidato dalam penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, AS, Kamis, 31 Juli 2025./Bloomberg-Eric Lee
Presiden AS Donald Trump berpidato dalam penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, AS, Kamis, 31 Juli 2025./Bloomberg-Eric Lee
Ringkasan Berita
  • Donald Trump menyarankan Rusia dan Ukraina untuk merelakan sebagian wilayah demi mengakhiri perang, meskipun kedua negara belum menunjukkan kesiapan untuk melakukannya.
  • Trump berencana bertemu dengan Vladimir Putin untuk mengeksplorasi kemungkinan kesepakatan damai, dengan fokus pada gencatan senjata segera sebagai tujuan utama AS.
  • Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak gagasan konsesi wilayah dan menegaskan bahwa gencatan senjata tanpa syarat harus menjadi prasyarat sebelum negosiasi lebih lanjut.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan Ukraina dan Rusia sama-sama harus merelakan sebagian wilayah demi mengakhiri perang yang telah berlangsung di Ukraina.

Ia menilai, pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan ini akan langsung mengungkap apakah Kremlin bersedia mencapai kesepakatan damai.

Melansir Reuters, Selasa (12/8/2025), menjelang KTT Trump–Putin di Alaska pada Jumat mendatang, para pemimpin Eropa dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan berbicara dengan Trump, di tengah kekhawatiran bahwa Washington dapat memaksakan syarat perdamaian yang merugikan Kyiv.

Trump, yang belakangan memperkeras sikap terhadap Moskow dengan mengizinkan aliran tambahan senjata AS ke Ukraina serta mengancam tarif bagi pembeli minyak Rusia, tetap memicu kekhawatiran di Eropa bahwa ia dapat menerima kesepakatan yang memaksa Kyiv memberi konsesi besar.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas menegaskan, berakhirnya perang hanya dapat dicapai melalui persatuan transatlantik, dukungan berkelanjutan untuk Ukraina, dan tekanan konsisten terhadap Rusia.

Inggris dan Kanada, dalam percakapan bilateral, juga sepakat bahwa perdamaian harus dibangun bersama Ukraina, bukan dipaksakan.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Presiden Donald Trump menggambarkan pertemuannya dengan Vladimir Putin sebagai “pertemuan penjajakan.” Ia menyatakan, kemungkinan hanya butuh dua menit pertama untuk mengetahui apakah ada peluang kemajuan.

“Saya akan mengatakan kepadanya, ‘Kau harus mengakhiri perang ini.’ Saya akan melihat dulu parameter yang ada. Bisa saja saya pergi lalu berkata, ‘Semoga beruntung,’ dan selesai sampai di situ. Atau saya bisa berkata, ‘Ini tidak akan terselesaikan,’” ungkap Trump, seperti dilansir Reuters.

Trump menambahkan, gencatan senjata segera adalah tujuan utama AS, dan pertemuan selanjutnya bisa melibatkan Zelensky.

Meski Trump sebelumnya sempat menyinggung pertukaran wilayah, baik Rusia maupun Ukraina belum pernah menunjukkan kesiapan untuk melepaskan teritori demi kesepakatan damai. Namun ia kembali mengisyaratkan adanya “pertukaran wilayah” untuk kepentingan Ukraina.

Zelensky, melalui kepala stafnya, menegaskan bahwa gencatan senjata tanpa syarat adalah prasyarat mutlak sebelum memulai negosiasi substantif.

Kallas memperingatkan agar tidak memberikan konsesi apa pun kepada Moskow sebelum Rusia menyetujui gencatan senjata penuh, dengan pengawasan ketat dan jaminan keamanan yang tidak bisa diganggu gugat.

Lewat unggahan di X, Zelensky menolak keras gagasan konsesi. Menurutnya, Rusia tengah mempersiapkan ofensif baru, sehingga sanksi harus tetap diberlakukan hingga Ukraina memperoleh jaminan keamanan.

“Kompromi tidak akan membujuk seorang pembunuh,” tulisnya.

Menjelang pertemuan Trump–Putin, Zelensky menggalang dukungan dari India dan Arab Saudi, sementara Putin menghubungi para pemimpin China, India, Brasil, dan sejumlah negara bekas Uni Soviet.

Jerman berencana menggelar pertemuan virtual para pemimpin Eropa untuk membahas tekanan terhadap Moskow, yang juga akan melibatkan Zelensky serta pejabat Uni Eropa dan NATO.

Pemerintahan Trump belum membeberkan rincian rencana pertukaran wilayah ataupun mekanisme untuk memastikan Putin mematuhi gencatan senjata.

Usulan dari utusan khusus AS ke Ukraina, pensiunan Jenderal Keith Kellogg, mencakup pembentukan pasukan pengaman NATO Eropa di garis depan dan zona demiliterisasi selebar 29 kilometer di Ukraina timur—tanpa keterlibatan pasukan AS.

Inggris dan Prancis sebelumnya telah menginisiasi koalisi lebih dari 30 negara untuk membangun kekuatan udara, laut, dan darat guna memperkuat pertahanan Ukraina, sekaligus memenuhi salah satu tuntutan utama Putin: menutup peluang Ukraina bergabung dengan NATO.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro