Bisnis.com, JAKARTA - Thailand mendesak Kamboja untuk menghentikan serangan yang menyebabkan perbatasan berubah menjadi konflik memanas pada baru-baru ini.
Kementerian Luar Negeri Thailand sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Kamboja menembakkan "artileri berat" ke sebuah pangkalan militer Thailand pada Kamis pagi dan juga menargetkan wilayah sipil termasuk sebuah rumah sakit, yang mengakibatkan korban sipil.
Di saat yang sama, Kamboja juga mendesak Thailand untuk menghentikan serangan yang terjadi pada baru-baru ini.
Perdana Menteri Kamboja pun telah mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengadakan "pertemuan darurat" guna "menghentikan agresi Thailand," setelah pertempuran semakin intensif terjadi antara kedua negara.
Perdana Menteri Hun Manet mengatakan angkatan bersenjata Thailand melancarkan "serangan yang tidak beralasan, terencana, dan disengaja terhadap posisi Kamboja di sepanjang wilayah perbatasan," dan menuduhnya melanggar hukum internasional dalam suratnya kepada Presiden Dewan Keamanan Asim Iftikhar Ahmad.
"Menghadapi agresi yang mencolok ini, pasukan Kamboja tidak punya pilihan selain merespons dengan membela diri demi menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Kamboja," tulis Hun Manet dikutip dari CNN, Kamis.
Baca Juga
Menurutnya, serangan dari Thailand adalah tindakan tercela. Di mana pihak Kamboja mengklaim saat ini tengah mengupayakan jalur hukum yang damai.
"...tidak memihak untuk menyelesaikan masalah perbatasan yang masih ada dengan Thailand melalui mekanisme bilateral dan internasional,"
Kedua negara saat ini sedang terjebak dalam situasi panas hingga saling serang. Thailand mengeklaim Kamboja telah menembakkan sejumlah roket ke wilayahnya. Pihaknya kemudian membalas dengan meluncurkan jet tempur F-16 ke wilayah konflik.
Thailand menargetkan situs-situs militer Kamboja di sepanjang perbatasan. Gerbang perbatasan pun langsung ditutup sejak konflik mencuat.
"Kami telah meningkatkan langkah-langkah ke level 4, yang mencakup penutupan total semua pos pemeriksaan perbatasan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja," kata Laksamana Muda Surasant Kongsiri, juru bicara Pusat Ad Hoc untuk Situasi Perbatasan Thailand-Kamboja, dikutip dari CNN.
Surasant mengatakan Thailand merasa "wajib dan terpaksa" untuk menutup perbatasan karena situasinya telah meningkat.