Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Prabowo ke Rusia Diklaim Bisa Bantu Redam Perang Israel-Iran

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia diyakini dapat ikut berkontribusi dalam menurunkan eskalasi perang antara Israel dan Iran.
asukan keamanan dan penyelamat Israel bekerja di lokasi serangan rudal dari Iran di Tel Aviv, Israel, Senin (16/6/2025). Iran telah melancarkan serangan rudal ke sejumlah target di Israel sejak Jumat sehingga mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan signifikan. ANTARA FOTO/Xinhua/Jamal Awad/nym.
asukan keamanan dan penyelamat Israel bekerja di lokasi serangan rudal dari Iran di Tel Aviv, Israel, Senin (16/6/2025). Iran telah melancarkan serangan rudal ke sejumlah target di Israel sejak Jumat sehingga mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan signifikan. ANTARA FOTO/Xinhua/Jamal Awad/nym.

Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi I DPR RI, Andina Thresia Narang meyakini bahwa kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia dapat ikut berkontribusi dalam menurunkan eskalasi perang antara Israel dan Iran.

Andina optimistis Presiden Prabowo Subianto memiliki sejumlah upaya dan strategi yang tepat untuk turut mendinginkan peperangan antara Israel dan Iran yang semakin memanas.

"Saya melihat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia sebagai langkah tepat dan strategis, tidak hanya mempererat hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara, tetapi juga bisa memberikan ruang bagi Indonesia untuk berkontribusi dalam mediasi perdamaian global," tutur Andina di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Menurutnya, Indonesia bisa berperan proaktif untuk menurunkan tensi peperangan antara Israel-Iran agar tidak meluas dan mencegah terjadinya perang nuklir.

"Dengan situasi di Timur Tengah yang terus memanas, peran proaktif Indonesia dalam mendorong Rusia sebagai mediator dapat membantu menurunkan eskalasi dan mencegah risiko terjadinya perang yang lebih luas atau ancaman perang nuklir," katanya.

Selain itu, Andina juga berharap Presiden Prabowo Subianto dapat mempercepat penyelesaian Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU), yang terdiri dari negara-negara seperti Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan. 

"FTA ini membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan akses pasar bagi produk-produk unggulan kita seperti pertanian, kelapa sawit, dan produk manufaktur dengan nilai tambah tinggi," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper