Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Gelar Ekspedisi Laut Kutub Utara, Orang Indonesia Ikut Terlibat

Rosatom Rusia menggelar ekspedisi ke Laut Kutub Utara, melibatkan 66 pelajar dari 21 negara, termasuk Indonesia.
Pelepasan peserta ekspedisi internasional ke Laut Kutub Utara bertajuk "Icebreaker of Knowledge" yang digelar Rosatom, perusahaan energi nuklir Rusia, Rabu (13/8/2025)./Atom Media
Pelepasan peserta ekspedisi internasional ke Laut Kutub Utara bertajuk "Icebreaker of Knowledge" yang digelar Rosatom, perusahaan energi nuklir Rusia, Rabu (13/8/2025)./Atom Media
Ringkasan Berita
  • Rusia melalui Rosatom menggelar ekspedisi internasional ke Laut Kutub Utara bertajuk Icebreaker of Knowledge untuk memperingati 80 tahun industri nuklir Rusia dan 500 tahun pengembangan Northern Sea Route.
  • Ekspedisi ini melibatkan 66 pelajar dari 21 negara, termasuk Indonesia, dan memberikan kesempatan untuk mempelajari teknologi nuklir, menikmati keindahan Arktik, serta menguji rover di kondisi ekstrem.
  • Program ini bertujuan untuk mempromosikan sains dan teknologi nuklir sambil menginspirasi generasi muda, dengan seleksi ketat yang melibatkan lebih dari 67.000 pelamar dari seluruh dunia.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa energi nuklir Rusia, Rosatom, menggelar ekspedisi internasional ke Laut Kutub Utara bertajuk Icebreaker of Knowledge yang dimulai Rabu (13/8/2025).

Ekspedisi ini merupakan ekspedisi internasional keenam Rosatom ke Kutub Utara yang dimulai dari Murmansk, Rusia. Ekspedisi ini digelar dalam rangka memperingati 80 tahun industri nuklir Rusia dan 500 tahun pengembangan Northern Sea Route (NSR).

Rute ekspedisi akan melewati Kutub Utara menuju Franz Josef Land dan kembali ke Murmansk. Peserta diperkirakan mencapai Kutub Utara pada 17 Agustus 2025 dan kembali ke Murmansk pada 22 Agustus, bertepatan dengan Hari Bendera Negara Rusia.

Selama perjalanan, peserta akan mengikuti program ilmiah dan edukasi bersama para ahli internasional di bidang teknologi nuklir dan antariksa, serta ilmuwan dan influencer sains.

Ekspedisi ini juga memberi kesempatan bagi peserta untuk mempelajari struktur dan operasi kapal pemecah es bertenaga nuklir, menikmati keindahan alam unik Arktik, melakukan perjalanan keliling dunia tercepat di titik pertemuan semua garis bujur bumi, serta menguji rover buatan Rusia untuk pertama kalinya di kondisi ekstrem Kutub Utara.

Tahun ini, 66 pelajar dari 21 negara ikut ambil bagian dalam ekspedisi ini, termasuk dari Indonesia, Brasil, Bolivia, Mesir, dan China. Banyak peserta dari luar Rusia merupakan perwakilan pertama negaranya yang mengunjungi titik paling utara Bumi.

Adapun salah satu perwakilan Indonesia yang mengikuti ekspedisi Icebreaker of Knowledge ini adalah Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Topan Setiadipura

Pria Agung Visaksono, salah satu pelajar asal Indonesia yang mengikuti ekspedisi ini mengungkapkan bahwa ini adalah pengalaman yang tak terlupakan dan senang bisa menginjakkan kaki di kapal pemecah es untuk pertama kalinya.

“Stafnya luar biasa dan suportif dan ini benar-benar terasa seperti awal dari sebuah petualangan. Saya tidak sabar untuk menjelajahi Kutub Utara dan membawa pulang semua momen luar biasa yang ada dalam ekspedisi ini," ujar Pria.

Kepala Badan Urusan Pemuda Federal Rusia Grigory Gurov menyebut kunjungan ke Kutub Utara sebagai impian banyak orang, setara dengan pergi ke luar angkasa. Seleksi peserta tahun ini sangat ketat, dengan lebih dari 63.000 pelajar Rusia dan 4.000 pelajar internasional mendaftar untuk program ini.

”Bergabung dengan ekspedisi Arktik internasional Rosatom dengan kapal pemecah es nuklir adalah kesempatan yang benar-benar unik. Mereka yang terpilih untuk perjalanan ini harus bekerja keras untuk mendapatkannya dan membuktikan bahwa mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik,” ungkap Gurov.

Direktur Jenderal Atomflot Yakov Antonov menekankan pentingnya ekspedisi ini dalam mengenalkan rute laut strategis Rusia dan menginspirasi generasi muda untuk menjadi penemu dan pencipta teknologi terobosan di masa depan.

Program Icebreaker of Knowledge diselenggarakan oleh jaringan Pusat Informasi Energi Atom dengan dukungan Rosatom. Tujuannya program ini antara lain untuk mempromosikan sains, teknologi nuklir, dan mendukung pengembangan talenta muda.

Seleksi dilakukan melalui proses bertahap, termasuk kompetisi Main Recess, program pendidikan Sirius, dan kompetisi Knowledge. Game tingkat nasional Rusia.

Sejak 2024, ekspedisi ini berskala internasional dengan peserta dari 15 negara. Total lebih dari 400 pelajar berbakat telah mengikuti enam musim ekspedisi.

Tahun ini, ekspedisi juga menjadi bagian dari rangkaian acara peringatan 500 tahun pengembangan NSR, jalur pelayaran terpendek yang menghubungkan Eropa dengan kawasan Asia-Pasifik, yang pertama kali dicatat pada 1525.

Rusia adalah satu-satunya negara di dunia dengan armada kapal pemecah es bertenaga nuklir yang dikelola Atomflot, yang saat ini berjumlah delapan kapal. Tahun ini, industri nuklir Rusia merayakan ulang tahunnya yang ke-80, menegaskan posisi Rusia sebagai pelopor penggunaan energi nuklir secara damai dan pengembangan teknologi mutakhir di berbagai sektor industri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro