Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ayatollah Khamenei Jawab Ancaman Trump dan Israel: Iran Tak Akan Menyerah!

Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan menyerah terhadap ancaman Trump dan Israel.
Pemimpin Besar Iran Ayatollah Khamenei sempat disebut sebagai New Hitler oleh Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman./Biografi Khamenei
Pemimpin Besar Iran Ayatollah Khamenei sempat disebut sebagai New Hitler oleh Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman./Biografi Khamenei

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump supaya menyerah tanpa syarat. Dia justru menekankan bahwa, Iran tidak akan menyerah dan mengancam akan membalas siapapun yang ikut campur dalam perseteruannya dengan Israel.

Pernyataan Ayatollah itu adalah yang pertama sejak konflik dengan Israel mencuat pada pekan lalu. Media-media barat menyebut Ayatollah bersembunyi di sebuah bunker ketika jet-jet tempur Israel menyerang ibu kota Iran, Teheran. 

Trump yang sebelumnya cenderung menghindari konflik langsung dengan Iran, telah berulangkali menyampaikan pernyataan kontroversi, salah satunya dengan meminta Iran untuk menyerah tanpa syarat dan berhenti mengembangkan nuklir. Hal yang akhirnya membuat Ayatollah Ali Khamenei bersuara.

"Tidaklah bijaksana untuk menyuruh bangsa Iran menyerah. Bangsa Iran harus menyerah kepada apa? Kami tidak akan menyerah dalam menanggapi serangan siapapun. Ini adalah logika bangsa Iran," demikian pernyataan Khamenei yang dipulikasikan melalui akun X resmi pemerintah Iran, Kamis (19/6/2025).

Adapun konflik antara Israel dan Iran terus berlangsung. Kedua negara saling 'jual beli' serangan ke wilayahnya masing-masing. Israel secara umum menguasai pertempuran di udara. Mereka didukung pesawat-pesawat mutakhir seperti F-16 hingga F-35 yang secara leluasa memborbardir dan mengirimkan rudal ke wilayah Iran.

Meski memiliki superiotas udara, Israel bukannya tanpa ancaman. Iran kendati tidak didukung oleh angkatan udara yang mumpuni, pesawatnya bekas rezim Shah, tetapi memiliki kemampuan membangun pertahanan yang solid. Mereka memiliki rudal balistik hingga rudal yang memiliki kecepatan hipersonik.

Serangan rudal Iran terbukti mampu menghanguskan kota-kota di tanah pendudukan yang diserobot oleh pemukim Israel, seperti Tel Aviv dan Haifa. Istilah pendudukan perlu ditekankan, karena Indonesia sampai sekarang tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara.

Senjata perisai udara Israel seperti Iron Dome kewalahan menangkal rudal dan misil Iran yang datang seperti hujan meteor. "Bangsa Iran tidak akan menyerah kepada siapapun kalau dipaksa."

Trump Desak Iran Menyerah

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya mendesak Iran untuk menyerah tanpa syarat. Trump juga memperingatkan bahwa kesabaran AS semakin menipis, meski menyatakan tidak berniat untuk menghabisi pemimpin tertinggi Iran untuk saat ini. 

Melansir Reuters pada Rabu (18/6/2025), pernyataan tersebut disampaikan Trump ketika konflik antara Israel dan Iran memasuki hari keenam.

Pernyataan Trump disampaikan melalui media sosial Truth Social dan mengisyaratkan sikap yang lebih agresif terhadap Iran di tengah pertimbangan apakah AS akan meningkatkan keterlibatan militer.

“Kami tahu persis di mana ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi,” tulis Trump. “Kami tidak akan menghabisinya (membunuh!), setidaknya belum sekarang... Kesabaran kami hampir habis.”

Tiga menit kemudian, dia kembali mengunggah pernyataan singkat, yaitu penyerahan diri tanpa syarat Iran.

Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump telah berbicara via telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (17/6/2025)

Namun, komentar Trump yang kerap kontradiktif dan ambigu mengenai konflik antara Israel dan Iran dinilai memperburuk ketidakpastian atas eskalasi terbaru ini. Pernyataan publik Trump pun terus bergeser, mulai dari ancaman militer hingga wacana diplomasi, mencerminkan pendekatan luar negeri yang kerap tidak konsisten.

Israel Ingatkan Khamenei

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan memperingatkan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bisa bernasib sama seperti Presiden Irak Saddam Hussein, yang digulingkan lewat invasi AS dan dihukum mati pada 2006.

Adapun Trump sebelumnya menyatakan kemungkinan mengirim Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff atau Wakil Presiden JD Vance untuk menemui pejabat Iran. 

Dia juga membantah bahwa kepergiannya lebih awal dari KTT G7 di Kanada berkaitan dengan perundingan gencatan senjata. Menurutnya, ada hal yang jauh lebih besar yang sedang dipersiapkan.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan belum ada indikasi bahwa AS akan secara aktif masuk ke dalam konflik.

Menurut sumber Gedung Putih, Trump menggelar pertemuan tertutup dengan Dewan Keamanan Nasional selama 90 menit pada Selasa sore waktu setempat untuk membahas konflik ini. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut yang dibagikan ke publik.

Di sisi lain, tiga pejabat AS menyebut bahwa militer AS tengah mengirim tambahan pesawat tempur ke Timur Tengah dan memperpanjang masa penugasan pesawat yang sudah dikerahkan. 

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan bahwa langkah ini bersifat defensif. Hingga kini, AS baru terlibat dalam aksi pertahanan, termasuk membantu menembak jatuh rudal yang diluncurkan ke arah Israel.

Sementara itu, seorang pejabat militer Israel menyebut sekitar 10 rudal balistik diluncurkan dari Iran ke arah Israel pada Rabu dini hari. Mayoritas dari serangan tersebut berhasil dicegat sistem pertahanan udara, meski ledakan terdengar di Tel Aviv.

Media lokal Iran melaporkan ledakan juga terjadi di Teheran dan Kota Karaj yang terletak di sebelah barat ibu kota


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper