Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra memiliki mimpi untuk mengekspor produk-produk agribisnis Peru ke Indonesia.
Boluarte menyatakan bahwa hubungan ekonomi antara Peru dan Indonesia memasuki babak baru, usai kedua negara menandatangani dan menukar perjanjian bilateral penting, termasuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).
"CEPA akan memperkuat hubungan ekonomi, memperluas perdagangan, mendorong pertukaran barang, dan menjadi dasar kerja sama di bidang investasi, jasa, perdagangan elektronik, dan lainnya," ujar Presiden Boluarte dalam konferensi pers bersama Presiden Prabowo Subianto.
Dia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk merampungkan perundingan CEPA disepakati sejak pertemuan bilateral pada November 2024. Selain itu, dia juga berencana mengimpor buah blueberry ke Indonesia.
“Hari ini, kita mencapainya demi kepentingan pengusaha, konsumen, dan rakyat kedua negara,” kata Boluarte.
Presiden Peru itu menyoroti potensi besar produk pertanian dan superfood dari negaranya, yang telah menjadi salah satu pengekspor utama di dunia.
Baca Juga
“Berkat kekayaan biodiversitas dan kondisi geografis, kami dapat mendukung konsumen Indonesia untuk menikmati anggur dan quinoa asal Peru. Kini, dengan senang hati saya sampaikan, blueberry asal Peru juga akan masuk pasar Indonesia,” ujarnya.
Menurut Boluarte, produk seperti quinoa dan anggur sudah dikenal di Indonesia. Kini, akses pasar untuk blueberry berhasil diperoleh, dan pihaknya berharap pemerintah Indonesia dapat memfasilitasi masuknya produk lain seperti buah delima ke Tanah Air.
Selain perdagangan, Presiden Boluarte juga mempromosikan peluang investasi di Peru yang selama hampir tiga dekade mengalami pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan rata-rata 4,4% per tahun, inflasi satu digit, nilai tukar stabil, dan suku bunga terkendali.
“Kami juga mengadopsi deklarasi kerja sama baru yang memperkuat komitmen sejak 14 November 2024, termasuk di bidang perdagangan, investasi, budaya, pariwisata, pertanian, perikanan, energi terbarukan, dan lainnya,” pungkas Boluarte.