Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Ungkap Jokowi hingga Jonan Kemungkinan Jadi Utusan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Sejumlah nama tengah dipertimbangkan Presiden Prabowo untuk menghadiri secara langsung prosesi pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025) mendatang.
Menteri Luar Negeri Sugiono dalam agenda Pernyataan Pers Tahunan 2025 di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat pada Jumat (10/1/2025). JIBI/Maria Y. Benyamin
Menteri Luar Negeri Sugiono dalam agenda Pernyataan Pers Tahunan 2025 di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat pada Jumat (10/1/2025). JIBI/Maria Y. Benyamin

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah nama tengah dipertimbangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri secara langsung prosesi pemakaman pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025) mendatang.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menjelaskan, salah satu nama tengah dipertimbangkan tersebut adalah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). 

Selain itu, juga ada nama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, yang sebelumnya pernah menjadi Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2024. 

Selanjutnya, ada juga nama Ignasius Jonan, eks Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Ketua Panitia Pelaksana Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia beberapa waktu lalu.

"Saya rasa hari ini Bapak Presiden akan memutuskan  yang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Kita harapkan utusan akan tiba sebelum pelaksanaan (pemakaman)," jelas Sugiono di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Rabu (23/4/2025).

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Dia menyebutkan bahwa Prabowo akan mengirim utusan sebagai bentuk penghormatan dari pemerintah Indonesia.  

"Oleh karena sesuatu dan lain hal, Bapak Presiden kemungkinan tidak bisa hadir langsung dalam acara pemakaman Paus. Beliau berencana untuk mengirim utusan," ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Rabu (23/4/2025)  

Meski demikian, pihak Istana masih melakukan koordinasi terkait siapa yang akan mewakili Presiden dalam acara pemakaman tersebut.

Penyebabnya, kehadiran utusan ini dinilai sebagai bentuk penghormatan diplomatik dan simbol solidaritas Indonesia terhadap umat Katolik di seluruh dunia, menyusul wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper