Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenang Kunjungan Paus Kesederhanaan dan Suka Cita

Berikut momen-momen penuh kesederhaan dan suka cita saat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia beberapa bulan lalu.
Paus Fransiskus mengadakan Misa Suci Akbar di Gelora Bung Karno pada Kamis, 5 September 2024. Misa Suci Akbar ini adalah puncak dari perjalanan apostolik yang diadakan oleh Paus Fransiskus ke Indonesia. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/DONNY FERNANDO
Paus Fransiskus mengadakan Misa Suci Akbar di Gelora Bung Karno pada Kamis, 5 September 2024. Misa Suci Akbar ini adalah puncak dari perjalanan apostolik yang diadakan oleh Paus Fransiskus ke Indonesia. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/DONNY FERNANDO

Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus meninggal dunia sehari setelah perayaan Paskah, Senin (21/4/2025) atau pada usia 88 tahun. Sebagaimana diketahui, Paus Fransiskus sempat melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia sekitar tujuh bulan lalu. 

Kedatangan Paus ke Indonesia dalam rangka kunjungan Apostolik ke sejumlah negara. Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang dikunjungi olehnya pada lawatannya itu. Penerbangannya ke Indonesia, terang Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), adalah yang terpanjang yang pernah ditempuh oleh Paus. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu berkeliling Asia Tenggara selama 12 hari mulai awal September. Dia sampai di Indonesia pada 3 September 2024, dan melakukan berbagai kegiatan hingga 6 September 2024. 

Selama sekitar tiga hari di Tanah Air, Paus Fransiskus melakukan berbagai kegiatan seperti bertemu dengan Presiden ke-7 Jokowi dan pejabat negara di Istana Kepresidenan, Jakarta serta pertemuan dengan Jesuit Indonesia, pertemuan di Konferensi Wali Gereja dan pemuda Katolik. 

Tidak hanya bertemu dengan umat Katolik, Pope Franscis, sapaan akrabnya, juga menyempatkan menghadiri acara di Masjid Istiqlal. 

Dari Misa Akbar GBK hingga Istiqlal 

Puncak kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia adalah Misa Akbar yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), 5 September 2024. Jumlah maksimal umat yang berada di stadion utama mencapai 60.000 orang, sedangkan 26.000 orang di stadion madya. 

Mengenang Kunjungan Paus Kesederhanaan dan Suka Cita

Paus Fransiskus sempat berbicara di berbagai kesempatan mulai dari pertemuan di Istana Negara hingga kawasan Masjd Istiqlal.

Salah satu pesan yang paling diingat saat kunjungannya adalah terkait dengan kemajemukan Indonesia. Dia menyoroti Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya, serta ekosistem dan lingkungan sekitarnya. 

Hal itulah, kata Paus, harta paling berharga yang dimiliki Indonesia. 

"Dan jika benar kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati,” ungkapnya.

Pesan Kesederhanaan Paus Fransiskus

Selain pesan kemanusiaan dan kemajemukan yang kerap disampaikan Paus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin itu turut menyampaikan pesan kesederhanaan selama berada di Indonesia. Pesan itu bahkan lebih banyak ditunjukkannya melalui perbuatan, dibandingkan ucapan mulut. 

Mulai dari transportasinya, Paus Fransiskus tiba dan meninggalkan Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial bersama dengan rombongannya. Saat bertolak ke negara selanjutnya dari Indonesia yakni Papua Nugini, Paus terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia. 

Selama berada di Jakarta, Paus bahkan tidak menggunakan mobil mewah. Dia menggunakan mobil Kijang Innova Zenix putih berplat SCV 1, dan duduk di kursi depan. Kendati dijaga ketat oleh pengawalnya, dia tak lupa berhenti beberapa kali di pinggir jalan untuk memberkati warga yang menunggunya. 

Mengenang Kunjungan Paus Kesederhanaan dan Suka Cita


Penggunaan mobil Kijang Innova itu bahkan menjadi sorotan publik. Presiden Jokowi saat itu bahkan sempat mengikuti Paus dalam menggunakan mobil hybrid itu saat mengantarkannya untuk menjalani misa di GBK. 

Tidak hanya itu, selama 4 hari 3 malam di Jakarta, Paus memilih untuk beristirahat di Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia, bukan di hotel-hotel mewah yang ada di Jakarta. 

Kini, Paus wafat di usia 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia ganda. Dia sempat menjalani masa-masa kritis di rumah sakit, dan akhirnya pulih sebelum meninggal dunia. 

“Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell di saluran TV Vatikan dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025). 

Paus yang terkenal dengan sikap dan pesan-pesannya yang progresif itu banyak mendapatkan pujian dari tokoh lintas keyakinan dan bangsa. Apalagi, di akhir-akhir masa hidupnya, Paus kerap menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza yang dilakukan oleh militer Israel terhadap korban perempuan hingga anak-anak. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper