Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas gempa bumi yang melanda Myanmar dan Thailand. Melalui akun media sosialnya, Prabowo mengungkapkan keprihatinan mendalam serta solidaritas kepada masyarakat di kedua negara yang terdampak bencana tersebut.
"Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand. Pikiran dan doa kami menyertai rakyat kedua negara selama masa sulit ini," tulis Prabowo dalam unggahannya di X (dahulu Twitter), Jumat (28/3/2025).
I extend my deepest condolences for the devastating earthquake that struck Myanmar and Thailand. Our thoughts and prayers are with the people of both countries during this difficult time.
— Prabowo Subianto (@prabowo) March 28, 2025
Indonesia stands ready to provide all necessary support for recovery efforts in the…
Selain menyampaikan simpati, Prabowo juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk memberikan dukungan dalam upaya pemulihan wilayah yang terdampak. "Indonesia siap memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan di daerah yang terkena dampak," tambahnya.
Sebelumnya, dalam gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang Myanmar pada hari ini Jumat (28/3/2025), sedikitnya 144 orang tewas dan lebih dari 700 lainnya terluka. Pemimpin militer Myanmar meminta bantuan internasional untuk menangani dampak bencana tersebut, sementara upaya penyelamatan masih berlangsung.
"Pemimpin militer Myanmar meminta bantuan internasional pada hari Jumat untuk membantu menangani dampak gempa bumi dahsyat yang menurutnya telah menewaskan sedikitnya 144 orang," demikian pernyataan resmi yang disampaikan melalui stasiun penyiaran negara MRTV.
Kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing dalam pidato video menyebutkan bahwa jumlah korban tewas dan luka kemungkinan akan bertambah seiring dengan proses evakuasi. "Di beberapa daerah, bangunan runtuh sehingga upaya penyelamatan masih berlangsung. Saat kami melakukan upaya penyelamatan dan bantuan yang ekstensif, saya ingin meminta bantuan," katanya dikutip dari Bloomberg.
Baca Juga
Junta militer melaporkan bahwa rumah sakit di Naypyidaw, Mandalay, dan Sagaing sudah penuh sesak dengan pasien. Selain itu, jembatan dan sejumlah bangunan di berbagai wilayah mengalami kerusakan parah. Akibatnya, keadaan darurat diumumkan di enam provinsi, termasuk ibu kota Naypyidaw dan Mandalay.