Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengubah konstelasi politik global hanya beberapa Minggu setelah menjabat presiden menggantikan Joe Biden. Salah satu topik yang menjadi perhatian Trump adalah perang antara Rusia dan Ukraina.
Perang Rusia dan Ukraina telah berlangsung hampir 3 tahun. Aksi saling serang dua negara Slavik itu telah meningkatkan kekhawatiran mengenai eskalasi konflik yang lebih besar. Apalagi, sejumlah negara juga ikut nimbrung dalam perang yang telah menewaskan ribuan bahkan ratusan ribu orang tersebut.
Mengutip Reuters, Trump cukup optimistis akan memperoleh kemajuan dalam perundingannya untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina. Trump bahkan mengakui telah berbicara dengan Putin. Kalau klaim Trump benar, itu akan menandai percakapan pertama yang diakui secara resmi antara Putin dan seorang presiden AS sejak awal 2022.
Meski demikian, Trump menolak untuk memberikan rincian tentang komunikasi apa pun yang telah dilakukannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya sudah melakukannya. Katakan saja saya sudah melakukannya...Dan saya berharap untuk melakukan lebih banyak percakapan. Kita harus mengakhiri perang itu."
"Jika kita berbicara, saya tidak ingin memberi tahu Anda tentang percakapan itu," kata Trump. "Saya yakin kita membuat kemajuan. Kami ingin menghentikan perang Ukraina-Rusia."
Baca Juga
Presiden mengatakan Amerika Serikat berhubungan dengan Rusia dan Ukraina. "Kami berbicara dengan kedua belah pihak," katanya.
Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang tetapi belum menjelaskan secara terbuka bagaimana ia akan melakukannya.
Sementara itu, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita negara TASS bahwa "banyak komunikasi berbeda yang muncul."
"Saya pribadi mungkin tidak mengetahui sesuatu, tidak menyadari sesuatu," kata Peskov ketika diminta oleh TASS untuk berkomentar. "Oleh karena itu, dalam kasus ini, saya tidak dapat mengonfirmasi atau membantahnya."
Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz juga menolak untuk menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya tentang komunikasi antara kedua negara.
"Tentu saja ada banyak percakapan sensitif yang sedang berlangsung," kata Waltz di NBC News.
Trump Bertemu Putin?
Trump telah berulang kali mengatakan ingin mengakhiri perang dan bahwa ia akan bertemu dengan Putin untuk membahasnya, meskipun tanggal atau tempat pertemuan tersebut belum diumumkan. Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa ia akan bertemu dengan Putin pada waktu yang tepat.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dipandang oleh Rusia sebagai tempat yang memungkinkan untuk pertemuan puncak, Reuters melaporkan awal bulan ini.
Dalam beberapa hari mendatang, sejumlah pejabat AS akan menuju Eropa untuk membahas perang tersebut, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Wakil Presiden JD Vance, dan Keith Kellogg, utusan khusus untuk perang Ukraina.
Waltz mengindikasikan bahwa Trump akan bersedia menggunakan sanksi dan tarif untuk membujuk Putin ke meja perundingan.