Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang meminta 1,2 juta warganya untuk mengurangi penggunaan air, imbas kemunculan sinkhole atau lubang besar di Kota Yashio, Jepang.
Sinkhole yang muncul menelan truk dan sopir pada Selasa (28/1/2025). Hingga kini, upaya evakuasi masih coba dilakukan oleh pemerintah.
Evakuasi berlangsung sulit lantaran sinkhole menyebabkan kemunculan sinkhole baru hingga menyebabkan jalanan di sekitarnya rapuh.
Sopir truk dan petugas penyelamat juga kehilangan komunikasi setelah reruntuhan baru masuk ke dalam sinkhole hingga memendam truk.
Pihak berwenang Jepang telah meminta 1,2 juta orang di 12 kota besar dan kecil di bagian timur prefektur Saitama untuk membatasi penggunaan air mengalir dan binatu sehingga bisa mengurangi tekanan pada sistem saluran pembuangan.
“Menempatkan prioritas pertama kami pada penyelamatan nyawa(korban sinkhole), kami meminta warga untuk tidak menggunakan air yang tidak penting seperti mandi atau mencuci,” kata seorang pejabat prefektur Saitama kepada AFP, Kamis (30/1), dikutip dari The Independent.
Baca Juga
Pemerintah menekankan bahwa penggunaan sedikit air sebisa mungkin ditekan.
Penyebab Munculnya Sinkhole
Gubernur prefektur Saitama, Motohiro Ono mengatakan sinkhole terjadi karena tekanan limbah air.
Sinkhole pertama muncul diduga akibat pipa limbah yang pecah. Sementara sinkhole kedua kemungkinan besar terjadi karena luapan air limbah yang mengikis tanah di sekitarnya.
“Hal ini diduga disebabkan oleh retaknya pipa saluran pembuangan Daerah Aliran Sungai Nakagawa,” kata Ono, Selasa.
Akibat sinkhole ini, sebuah truk yang lewat terjatuh. Sopir yang mengendarai pun ikut terjebak ke dalam lubang.
Upaya untuk menyelamatkan pengemudi berusia 74 tahun itu menjadi rumit karena tanah yang tidak stabil, lubang pembuangan kedua yang lebih besar, dan rembesan air, media lokal melaporkan.
Lubang pembuangan kedua di Yashio muncul pada hari Kamis setelah air limbah dari pipa limbah yang pecah membanjiri lubang pembuangan aslinya.
Hal ini kemudian menyebabkan keruntuhan lebih lanjut, merobohkan tiang listrik dan papan nama restoran.