Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BGN Bantah Belalang dan Ulat Sagu Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

Wacana menu belalang dan ulat sagu pun menyesuaikan setelah mengetahui adanya daerah-daerah tertentu yang terbiasa mengonsumsi serangga sebagai sumber protein.
Pekerja menyiapkan menu makanan sebelum didistribusikan ke sekolah, di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Kebayunan, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) mengoperasikan 190 SPPG atau dapur untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). -JIBI/Bisnis/Arief Hermawan
Pekerja menyiapkan menu makanan sebelum didistribusikan ke sekolah, di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Kebayunan, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) mengoperasikan 190 SPPG atau dapur untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). -JIBI/Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) membantah akan menyajikan menu belalang dan ulat sagu untuk penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan bahwa instansinya berfokus untuk menetapkan standar gizi dan bukan standar menu secara nasional.

“Sepertinya semua salah menangkap. Konteksnya BGN tidak menetapkan standar Menu Nasional, tapi menetapkan Standar Komposisi Gizi,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Selasa (28/1/2025).

Oleh sebab itu, dia menjelaskan pembentukkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pun selalu menghadirkan ahli gizi guna menjaga mutu dan standar dari potensi sumber gizi setiap wilayah.

“Harus ada ahli Gizi di setiap SPPG agar sumber potensi sumber daya lokal dan kesukaan serta kebiasaan masyarakat lokal dapat diakomodir, jika diinginkan,” imbuhnya.

Dia menjelaskan bahwa wacana menu belalang dan ulat sagu pun menyesuaikan setelah mengetahui adanya daerah-daerah tertentu yang terbiasa mengonsumsi serangga sebagai sumber protein.

Sehingga, kata Dadan, tak bisa menyimpulkan bahwa semua menu yang dihidangkan ke seluruh siswa akan ditambahkan serangga sebagai makanan. Megingat instansinya akan mengakomodir kebutuhan makanan masyarakat lokal dan menyesuaikannya dalam menu yang disajikan.

“Harapannya kebiasaan masyarakat lokal dapat diakomodir, jika diinginkan. Saya tahu ada daearah-daerah tertentu yang biasa makan serangga sebagai sumber protein,” pungkas Dadan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper