Bisnis.com, MADINAH — Dengan sistem berbasis syarikah yang kini diterapkan Pemerintah Arab Saudi, jemaah calon haji Indonesia berpeluang terpisah bus dengan keluarganya yang satu kelompok terbang (kloter).
Syarikah diketahui merupakan perusahaan swasta yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan kepada jemaah calon haji Indonesia. Tahun ini, ada 8 syarikah yang terlibat dalam pelayanan ibadah haji, dari tahun lalu hanya satu.
Kepala Daerah Kerja Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Abdul Basir mengatakan pihaknya berupaya untuk melobi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi agar jemaah yang satu keluarga tidak terpisah.
"Kami akan mencoba melobi ke Kementerian Haji di Bandara Jeddah untuk, kalau memang memungkinkan untuk bisa digabungkan. Tapi kalau memang tidak bisa digabungkan, toh hanya berpisah dalam waktu yang sebentar. Nanti sampai Makkah, nanti Daker Makkah akan mengurus penggabungan mereka kembali," jelas Basir, Jumat (16/5/2025).
Hari ini, kedatangan gelombang II jemaah calon haji Indonesia resmi dimulai di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah. Dari Jeddah, jemaah calon haji akan langsung menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.
Oleh karena itu, Basir mengimbau jemaah yang akan berangkat pada gelombang II untuk mengenakan ihram sejak berangkat dari Tanah Air, untuk kemudian nantinya mengambil niat miqat di atas pesawat menuju Jeddah.
Baca Juga
Sebelumnya, untuk mempercepat pergerakan jemaah calon haji dari pintu kedatangan menuju bus, petugas embarkasi telah diminta untuk menandai koper dan paspor jemaah dengan warna sesuai syarikahnya.
Upaya itu merupakan hasil evaluasi selama kedatangan gelombang pertama, di mana petugas kesulitan untuk memisahkan jemaah pada satu kloter tetapi berbeda syarikah. Nama syarikah yang melayani jemaah calon haji tertera pada visa masing-masing jemaah.
Sementara itu, data terbaru Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga Sabtu (17/5/2025) pukul 07:50 Waktu Arab Saudi (WAS) menunjukkan 104.600 jemaah calon haji Indonesia telah tiba di Tanah Suci, dengan 22.551 diantaranya merupakan lanjut usia (lansia).
Seluruh jemaah calon haji yang telah tiba terbagi ke dalam 256 kloter. Adapun, yang telah bergerak ke Makkah sebanyak 46.162 jemaah, dan 730 lainnya sedang dalam perjalanan.