Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata di Gaza, Kemenlu: Harus Diterapkan Segera

Gencatan senjata di Paletina harus segera diterapkan untuk menghentikan penambahan korban jiwa akibat serangan Israel.
Warga Palestina berjalan untuk kembali ke pemukiman mereka di sisi timur Khan Younis setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Juli. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Palestina berjalan untuk kembali ke pemukiman mereka di sisi timur Khan Younis setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Juli. REUTERS/Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu RI angkat bicara terkait kesepakatan gencatan senjata di Palestina, antara Israel dan Hamas yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) waktu setempat.

Melalui pernyataan di akun X resminya, @Kemlu_RI pada Kamis (16/1/2025) Kemenlu merespons positif gencatan senjata di Gaza yang selama ini didorong Indonesia serta masyarakat internasional. Mereka juga menekankan kesepakatan tersebut harus sesegera mungkin diterapkan.

"Implementasi kesepakatan tersebut harus dilaksanakan segera dan secara menyeluruh demi terhentinya korban jiwa di Gaza," demikian kutipan keterangan tersebut.

Adapun, Indonesia menekankan pentingnya pemulihan kehidupan masyarakat di Gaza melalui akses penuh penyaluran bantuan kemanusiaan, termasuk pemulihan peran UNRWA, serta rekonstruksi Gaza.

Kemenlu melanjutkan, perdamaian di Palestina tidak dapat dicapai tanpa penghentian penjajahan Israel, serta berdirinya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, sesuai solusi dua negara berdasarkan parameter internasional yang telah disepakati.

Sebelumnya, negosiator akhirnya mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Melansir Reuters, Kamis (16/1/2025), kesepakatan ini diumumkan oleh AS dan Qatar, mengakhiri konflik 15 bulan yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan memanaskan ketegangan di Timur Tengah.

Kesepakatan ini menetapkan gencatan senjata selama enam minggu sebagai langkah awal, diikuti penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza dan pembebasan sandera Hamas sebagai ganti pembebasan tahanan Palestina di Israel.

Fase pertama kesepakatan mencakup pembebasan 33 sandera Israel, termasuk wanita, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengumumkan bahwa gencatan senjata akan dimulai pada hari Minggu mendatang. Para negosiator aktif menyusun langkah-langkah implementasi.

Presiden AS Joe Biden menyatakan kesepakatan ini akan menghentikan kekerasan, membuka jalur bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina, dan menyatukan kembali sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari setahun dalam penawanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper