Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasionall (BGN) Dadan Hindayana angkat bicara terkait dengan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana di sejumlah titik diketahui masih belum lengkap, lantaran tidak disertai dengan susu.
Dadan menegaskan penyertaan susu akan menjadi bagian dari menu Makan Bergizi Gratis. Namun, saat ini pemerintah memang lebih mendorong pengadaan komoditas tersebut di sejumlah daerah yang sudah memiliki sapi perah.
“Susu akan menjadi bagian dari makan bergizi untuk wilayah-wilayah yang sapi perahnya ada, untuk mendorong agar setiap daerah punya sapi perah dan kami tidak ingin program ini menjadi bagian peningkatan impor, tapi ingin memberdayakan sumber daya lokal,” ujarnya kepada wartawan di DPR, Senin (5/1/2025).
Dadan menekankan saat ini pemerintah terus melakukan simulasi untuk menemukan kombinasi yang tepat dalam menghadirkan menu yang akan disajikan bagi penerima manfaat. Dia menyampaikan setidaknya menu susu akan dihadirkan tiga kali dalam seminggu dalam makan siang bergizi.
“Susu minimal di daerah yang ada sapinya itu minimal tiga kali dalam seminggu kami berikan. Kemudian untuk daerah yang tidak ada sapi perahnya untuk sementara proteinnya bisa digantikan dengan protein lainnya misal dengan ikan, dengan telor, dan lain-lain, sumber kalsium lainnya. Termasuk kelor,” pungkas Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis sudah mulai berjalan di 26 provinsi hari ini, termasuk Aceh; Kepulauan Riau; semua provinsi di Pulau Jawa; Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.
Nantinya, menu yang dihadirkan diolah di dapur untuk Makan Bergizi Gratis dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
SPPG merupakan merupakan unit pelaksana program Makan Bergizi Gratis yang bertugas memasok makanan untuk penerima manfaat program.
SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Selain itu, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG.
Adapun untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang.