Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Usulkan Kanada Jadi Negara Bagian ke-51 AS

Trump menyebut akan menggunakan kekuatan ekonomi untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 Amerika Serikat.
Warga memegang bendera Kanada di Ontario, Kanada pada Sabtu (19/2/2022). / Reuters-Blair Gable
Warga memegang bendera Kanada di Ontario, Kanada pada Sabtu (19/2/2022). / Reuters-Blair Gable

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden terpilih AS Donald Trump kembali menyatakan keinginannya untuk menjadikan Kanada sebagai bagian dari Amerika Serikat. Trump juga menegaskan kembali niatnya untuk mengenakan tarif yang besar pada barang-barang dari Kanada dan Meksiko.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (8/1/2025), ketika ditanya apakah dia akan menggunakan kekuatan militer untuk mencaplok Kanada, Trump menjawab tidak. Dia mengatakan, AS akan menggunakan kekuatan ekonomi untuk merealisasikan niatnya. 

"Karena Kanada dan Amerika Serikat, itu akan sangat berarti. Anda menyingkirkan garis yang ditarik secara artifisial itu dan Anda melihat seperti apa bentuknya, dan itu juga akan jauh lebih baik untuk keamanan nasional—jangan lupa, pada dasarnya kami melindungi Kanada," kata Trump.

Trump mengklaim AS mensubsidi Kanada hingga US$200 miliar per tahun, yang tampaknya merujuk pada defisit perdagangan AS dan kemungkinan faktor lainnya.

Total defisit perdagangan barang dan jasa AS dengan Kanada adalah US$40,6 miliar pada tahun 2023, menurut data Biro Sensus AS. Hal ini didorong oleh ekspor energi: AS membeli lebih dari 4 juta barel minyak mentah Kanada per hari selama beberapa bulan.

Provokasi terbaru Trump mendorong Perdana Menteri Justin Trudeau untuk menanggapi di X: "Tidak ada peluang sekecil apa pun bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat."

Adapun, lebih dari 80% warga Kanada menentang gagasan tersebut, menurut jajak pendapat baru-baru ini.

Anggota pemerintahan Trudeau sebelumnya menganggap pernyataan negara bagian ke-51 sebagai lelucon. 

Trump mengatakan AS tidak membutuhkan "apa pun" yang diproduksi Kanada. Dia mengatakan lebih suka membuat mobil di Detroit daripada bergantung pada rantai pasokan otomotif kontinental yang sangat terintegrasi, dan tidak membeli kayu atau susu Kanada. 

Saat membahas kayu, Trump mengatakan dia dapat menggunakan perintah eksekutif untuk membatalkan pembatasan, yang menyiratkan AS dapat meningkatkan pasokan domestik. 

"Mereka seharusnya menjadi negara bagian, itulah yang saya katakan kepada Trudeau ketika ia datang," kata Trump, yang tampaknya merujuk pada pertemuan makan malam di Mar-a-Lago antara dirinya dan perdana menteri Kanada pada akhir November 2024. 

AS saat ini bergantung pada Kanada untuk sejumlah komoditas utama. Menanggapi ancaman tarif impor sebesar 25% dari Trump, pejabat di Ottawa telah memeriksa penggunaan pajak ekspor pada barang-barang seperti uranium, minyak, dan kalium sebagai respons potensial jika terjadi perang dagang.

Kanada adalah pemasok minyak eksternal terbesar ke AS, uraniumnya adalah sumber bahan bakar asing terbesar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir AS, dan kaliumnya adalah sumber pupuk yang sangat besar untuk pertanian Amerika.

Dolar Kanada telah melemah terhadap dolar AS sejak Trump mengeluarkan ancaman pada 25 November untuk mengenakan tarif pada Kanada dan Meksiko. Loonie turun 0,19% menjadi 1,4360 dolar Kanada per dolar AS pada pukul 4:29 sore di New York.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau Mengundurkan Diri

Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (6/1/2025) kemarin, dengan mengatakan bahwa dia tidak memiliki cukup dukungan dari dalam Partai Liberal untuk memimpinnya dalam pemilihan tahun ini. 

Menteri Luar Negeri Melanie Joly mengunggah di media sosial bahwa Kanada tidak akan pernah mundur dalam menghadapi ancaman. Joly dianggap sebagai calon potensial untuk menggantikan Trudeau.

Pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre, yang menurut jajak pendapat adalah favorit untuk memenangkan pemilihan mendatang, sebelumnya mengatakan Kanada tidak akan pernah menjadi negara bagian AS

Ketika ditanya tentang komentar tersebut pada hari Selasa, Trump berkata: "Mungkin ia tidak akan menang. Tetapi mungkin ia akan menang. Dengar, saya tidak peduli apa yang dia katakan.”

Poilievre mengulangi komentarnya di unggahan media sosial pada Selasa kemarin, dan menekankan dukungan Kanada terhadap keamanan AS, pasokan energi murah, dan konsumsi produk Amerika. Dia juga mengatakan pemerintah yang lemah dan menyedihkan telah gagal menyampaikan poin-poin yang jelas ini.

"Kami akan mengutamakan Kanada," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper