Bisnis.com, JAKARTA - Paus Fransiskus kembali angkat bicara mengenai invasi Israel di Gaza yang sedang berlangsung sebagai “kekejaman luar biasa”.
Ia juga menyatakan kesedihan mendalam atas penderitaan di wilayah tersebut dan menyerukan gencatan senjata selama musim Natal.
“Saya memikirkan Gaza dengan kesedihan mendalam; begitu banyak kekejaman, anak-anak yang menjadi korban senjata mesin, sekolah, dan rumah sakit yang dibom... Betapa kejamnya,” ujar Paus dikutip dari Anadolu.
Ia pun menyinggung pihak-pihak yang bersangkutan untuk menanggalkan senjata dan fokus pada perayaan Natal.
“Biarkan senjata-senjata diam, dan biarkan lagu-lagu Natal menggema,” katanya, menekankan pentingnya perdamaian selama musim liburan.
Pada Sabtu, Paus juga mengecam serangan udara terbaru Israel di Gaza, di mana anak-anak termasuk di antara mereka yang menjadi korban. Ia menyebut pemboman tersebut sebagai tindakan “bengis.”
Baca Juga
Israel melalui Kementerian Luar Negeri mengecam pernyataan Paus Fransiskus mengenai "kekejaman" di Gaza sebagai "standar ganda".
“Cukup sudah dengan standar ganda dan pengucilan terhadap negara Yahudi dan rakyatnya,” kata Kementerian Luar Negeri Israel, dilansir dari Times of Israel.
Ia pun berdalih bahwa kekejaman merupakan tindakan bersembunyi di balik anak-anak untuk membunuh anak-anak Israel.
“Kekejaman adalah teroris yang bersembunyi di belakang anak-anak ketika mencoba membunuh anak-anak Israel; kekejaman adalah menyandera 100 orang selama 442 hari, termasuk bayi dan anak-anak, oleh teroris dan menganiaya mereka. Sayangnya, Paus memilih untuk mengabaikan semua ini,” kata Kementerian Luar Negeri Israel.