Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat pesan menarik yang selalu diulangi Presiden Prabowo Subianto setiap kali menyampaikan pidato atau arahan dalam forum tertentu, yaitu penghematan anggaran.
Orang nomor satu di Indonesia itu selalu meminta agar jajaran pemerintah baik pusat di kementerian/lembaga hingga daerah dapat mengurangi pengeluaran untuk kegiatan seremonial dan aktivitas yang tidak produktif.
Salah satunya, kembali dia ulangi saat menghadiri acara penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025, serta peluncuran Katalog Elektronik versi 6.0 yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (10/12/2024).
“Belanja negara harus kita lakukan dengan meningkatkan efisiensi. Penghematan di semua bidang, mengurangi pemborosan. Kita sekarang dalam rangka kita waspada menghadapi tantangan yang tidak menentu, kita harus ikat sabuk-sabuk kita. Kita harus sekali lagi saya tekankan, hemat,” tuturnya dalam forum itu.
Kepala Negara pun kian aktif menyuarakan agar pemerintahannya mampu dan harus dalam mengurangi kebocoran dari anggaran. Bahkan, kata Prabowo, tekadnya jelas untuk memerangi kebocoran di semua tingkatan pemerintahan.
Oleh sebab itu, dalam agenda tersebut, Prabowo juga memohon semua unsur terutama pada pimpinan daerah ikut bersama dengan pemerintah pusat demi kepentingan rakyat dalam melakukan penghematan.
Baca Juga
“Tidak boleh lagi ada toleransi terhadap kebocoran pengeluaran yang boros, hal-hal yang tidak langsung mengatasi kesulitan rakyat, hal-hal yang tidak produktif. Saya mengajak seluruh unsur untuk mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang bersifat seremoni, kurangi kajian seminar dan sebagainya. Sekarang saatnya adalah mengatasi masalah langsung,” tandasnya.
Anggaran Desa Bisa Naik
Dari penghematan yang baik, Prabowo pun mengklaim bahwa ada peluang kenaikan hingga 800% uang yang bakal bergulir di desa setelah program Makan Bergizi Gratis berjalan.
Presiden Ke-8 RI itu mengatakan bahwa apabila sebelumnya dana desa yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp1 miliar, maka setelah program andalannya berjalan akan ada Rp8 miliar uang yang akan beredar di desa-desa per tahun.
"Sebagai contoh dengan dana desa kita gulirkan Rp1 miliar per desa per tahun. Dengan makan bergizi desa per tahun, melalui uang makan untuk tiap anak-anak, itu beredarnya Rp8 miliar per desa per tahun. 800 persen meningkat peredaran uang di daerah-daerah," katanya dalam forum itu.
Oleh sebab itu, Kepala Negara mengatakan bahwa program makan bergizi gratis menjadi kebijakan yang strategis sebab dapat memberdayakan ekonomi di tingkat desa hingga provinsi.
Termasuk, kata Prabowo, program ini bakal mengembalikan uang yang awalnya kerap tersedot di tingkat pusat menjadi turun ke desa-desa.
"Kami akan balikkan yang uang tersedot berpusat ke Jakarta, uang akan turun ke desa-desa dan daerah-daerah," ucapnya
Di sisi lain, Prabowo mengatakan fokus pemerintahannya untuk program makan bergizi gratis sama seperti tema dunia. Dia mengatakan forum G20 kini memiliki tema memerangi kemiskinan dan kelaparan.
"Karena itu, subsidi dan Perlinsos akan kita perbaiki agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan. Pemerintah sekarang merumuskan langkah supaya semua subsidi bisa dirasakan. Dan dinikmati golongan rakyat kita paling lemah," pungkas Prabowo.