Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan jika negaranya siap melakukan perang nuklir jika AS memang menginginkan hal tersebut terjadi.
Dalam sebuah wawancara bersama Tucker Carlson, Lavrov mengatakan bahwa Moskow siap menggunakan segala cara untuk mempertahankan kepentingannya, termasuk persenjataan hipersonik canggih.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengatakan perang apapun dengan AS akan bersifat nuklir.
Segmen berdurasi 80 menit tersebut membahas banyak topik internasional, beberapa di antaranya yakni hubungan Rusia dengan AS, keputusan kebijakan luar negeri, dan implikasi masa jabatan kedua Presiden terpilih Donald Trump terhadap perang di Ukraina.
Lavrov, yang menjabat selama lebih dari 20 tahun, merupakan menteri luar negeri dengan masa jabatan terlama di dunia.
Ia mengkritik Washington karena mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Amerika dalam serangan ke wilayah Rusia, dan menggambarkannya sebagai eskalasi yang berbahaya.
Baca Juga
Mengenai negosiasi perdamaian, Lavrov menegaskan kembali persyaratan Rusia, termasuk penarikan Ukraina dari empat wilayah yang dianeksasi oleh Rusia pada September 2022 dan pengabaian aspirasi keanggotaan NATO.
Ia juga menyerukan perlindungan hak-hak penutur bahasa Rusia di Ukraina.
Lavrov mengaitkan tindakan Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) sebagai eskalasi perang.
Sebagaimana dikegahui, Joe Biden telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal untuk menyerang Rusia jika diperlukan.