Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Sugiono Pidato di Depan Putin Saat Prabowo 'Gembleng' Kabinet

Menlu Sugiono berpidato di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin saat acara BRICS and Global South Meeting di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono berpidato di acara BRICS and Global South Meeting 'BRICS and Global South: Joint Building of a Better World' di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024), waktu setempat. Acara itu turut dihadiri salah satunya yakni Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam keterangan yang disampaikan olehnya, Sugiono mengucapkan terima kasih atas undangan yang disampaikan kelompok BRICS kepada Presiden Prabowo Subianto.

Sebagai utusan Presiden, Sugiono menyebut Prabowo tidak bisa hadir karena tengah memenuhi komitmennya setelah dilantik akhir pekan lalu, Minggu (20/10/2024).

Komitmen dimaksud tidak lain dari pembekalan atau retreat yang digelar untuk para menteri, wakil menteri hingga kepala badan/lembaga di Kabinet Merah Putih, Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

"Izinkanlah saya untuk menyampaikan salam dari Presiden Subianto, yang sayangnya tidak bisa hadir karena komitmennya setelah dilantik empat hari yang lalu, meskipun antusias untuk menghadiri pertemuan ini," ujarnya, dikutip Jumat (25/10/2024).

Sugiono lalu menyoroti bahwa persaingan global saat ini menghalangi kolaborasi. Tidak hanya itu, ketidakpercayaan terhadap satu sama lain membahayakan usaha bersama untuk pembangunan.

Belum lagi, pengabaian terhadap hukum internasional mengancam harapan untuk perdamaian.

Politisi Partai Gerindra itu mencontohkan tragedi kemanusiaan di Palestina dan Lebanon, yang dipicu oleh perang Israel. Konflik di Gaza pun sudah berumur satu tahun saat ini.

"Bulan ini menandakan satu tahun sejak perang Israel terhadap Gaza di mana sedikitnya 5% populasi terbunuh, 72% permukiman hancur dan 84% fasilitas kesehatan rusak atau dihancurkan, serta sistem pendidikan lumpuh," paparnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper