Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden dan Netanyahu Bahas Rencana Israel Balas Serangan Rudal Iran

Joe Biden terlibat pembicaraan serius dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai kemungkinan serangan balasan Israel terhadap Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./Reuters-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./Reuters-Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terlibat pembicaraan serius dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai kemungkinan serangan balasan Israel terhadap Iran pada Rabu waktu setempat (9/10/2024). 

Pihak Gedung Putih mengemukakan bahwa, Biden dan Netanyahu membahas rencana Israel dalam sebuah percakapan yang berlangsung selama 30 menit. 

Sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan kepada wartawan bahwa diskusi tersebut berlangsung sangat produktif, sembari mengakui bahwa kedua pemimpin memiliki perbedaan pendapat dan terbuka mengenai hal tersebut. 

Kantor Netanyahu juga mengkonfirmasi, meskipun tanpa menjelaskan lebih lanjut pembicaraan apa yang dibahas. 

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan kepada para wartawan bahwa kedua pemimpin tersebut melakukan “pembicaraan yang positif, dan kami menghargai dukungan AS,”.

Menurut pernyataan Gedung Putih, kedua pemimpin negara diungkapkan sepakat untuk tetap berhubungan erat dalam beberapa hari. Biden mendesak Netanyahu untuk meminimalisir korban sipil di Lebanon. 

Biden juga kembali mengutuk serangan Iran terhadap Israel, mendesak diplomasi baru di Gaza dan menegaskan hak Israel untuk mempertahankan diri melawan Hizbullah. 

Adapun, hubungan Biden dan Netanyahu telah menegang karena cara brutal Netanyahu menyerang dan membantai tanpa membedakan sipil maupun anak-anak di Gaza dan Lebanon. 

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga dijadwalkan untuk bertemu dengan mitranya dari AS di Washington pada hari Rabu waktu setempat (9/10), dan laporan-laporan media Israel mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk memperkuat koordinasi mengenai Iran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper