Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemlu: 25 WNI dari Lebanon Sudah Tiba di Indonesia

Kemenlu memastikan bahwa 25 WNI yang meminta evakuasi dari Lebanon telah tiba di Indonesia dengan selamat.
Asap mengepul di pinggiran selatan Beirut setelah serangan udara Israel menghantam Ibu Kota Lebanon tersebut pada 29 September 2024./Reuters-Amr Abdallah Dalsh
Asap mengepul di pinggiran selatan Beirut setelah serangan udara Israel menghantam Ibu Kota Lebanon tersebut pada 29 September 2024./Reuters-Amr Abdallah Dalsh

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa 25 WNI yang meminta evakuasi dari Lebanon telah tiba di Indonesia dengan selamat.

Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha mengemukakan bahwa pihaknya telah melakukan pendekatan kepada WNI di Lebanon sebagai buntut dari peperangan yang semakin memanas di Timur Tengah.

"Selama tanggal 10, 18, dan 28, ada 25 warga negara kita yang bersedia untuk dievakuasi. Dan kemudian sudah kita lakukan evakuasi melalui jalur udara dan Alhamdulillah ke 25 orang tersebut sudah tiba di Indonesia dengan selamat," ujar Judha di Kemenlu Jakarta, Jumat (4/10/2024).

Dia menambahkan, meskipun pihaknya telah menetapkan status siaga 1 di seluruh wilayah Lebanon. Namun, masih ada sejumlah WNI yang ingin menetap di sana dengan sejumlah alasan pribadi.

Meskipun begitu, kata Judha, sesuai dengan UU 37/1999 terkait evakuasi dari wilayah berbahaya ke wilayah aman, dalam pelaksanaannya keputusan evakuasi tetap berada pada pilihan masing-masing warga.

"Pendekatan sudah kita lakukan dengan warga negara kita, namun memang banyak warga negara kita yang memilih tetap untuk tinggal dengan berbagai macam alasan pribadi," pungkasnya.

Sebagai informasi, kondisi timur tengah semakin memanas usai Israel membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah pada Jumat (27/9/2024). Setelah kematian Nasrallah, Hizbullah meluncurkan serangan roket baru ke Israel.

Tak tinggal diam, Israel juga gencar melakukan serangan di Lebanon timur, selatan, dan Beirut pada Senin (30/9/2024). Iran juga kemudian menembakkan salvo rudal balistik ke Israel pada hari Selasa, (1/10/2024).

Aksi serang tersebut terus berlangsung hingga serangan teranyar Israel ke gudang-gudang Pangkalan Udara Khmeimim Rusia pada Kamis (3/10/2024).

Pertempuran antara Hizbullah dengan Israel ini, merupakan babak terbaru dari peperangan sejak dilancarkannya serangan terhadap Palestina, khususnya Hamas pada 7 Oktober 2023.

Meningkatnya frekuensi serangan Israel terhadap milisi Hizbullah di Lebanon dan milisi Houthi di Yaman telah memicu kekhawatiran bahwa ketegangan di Timur Tengah meluas hingga melibatkan Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper