Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Rusia soal Serangan Iran ke Israel

Rusia telah memberikan respons mereka atas serangan Iran kepada Israel pada Selasa 2 Oktober 2024 dini hari waktu setempat.
Presiden Rusia Vlamidir Putin/Dok. Kremlin
Presiden Rusia Vlamidir Putin/Dok. Kremlin

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia telah memberikan respons mereka atas serangan Iran kepada Israel pada Selasa 2 Oktober 2024 dini hari waktu setempat.

Pihak Moscow mengatakan bahwa ketegangan yang semakin menjadi-jadi di Timur Tengah tak lain karena kegagalan Amerika Serikat soal janjinya untuk menciptakan perdamaian.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dengan tegas menyebut jika kebijakan Presiden AS Joe Biden di kawasan Asia Barat telah terbukti gagal karena ketegangan di kawasan itu meningkat.

"Kegagalan total pemerintahan Biden di Timur Tengah. Drama berdarah yang semakin memanas. Pernyataan Gedung Putih yang tidak jelas menunjukkan ketidakberdayaan total dalam menyelesaikan krisis. Upaya [Menteri Luar Negeri AS Antony] Blinken telah menyebabkan puluhan ribu korban dan kebuntuan," tulisnya di Telegram, seperti dilaporkan TASS.

Sebagaimana diketahui, pada tanggal 23 September, Israel memulai operasi militer dengan nama sandi Northern Arrows terhadap Hizbullah di Lebanon, dengan melakukan serangan besar-besaran terhadap negara Arab tersebut.

Dalam serangan pada tanggal 27 September, Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah di Beirut. Hizbullah mengonfirmasi kesyahidannya dan bersumpah untuk terus melawan Israel. 

Pada tanggal 1 Oktober, Korps Garda Revolusi Islam Iran melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel dengan rudal balistik dan hipersonik.

Peringatan serangan udara dikeluarkan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki Israel, dan orang-orang diperintahkan untuk berlindung. Garda Revolusi mengatakan 90% rudal berhasil mengenai sasaran yang ditentukan. 

Operasi tersebut dilakukan sebagai respons atas pembunuhan yang dilakukan rezim terhadap kepala Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforooshan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper