Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengangkat pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Hasan juga diketahui merupakan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengangkatan dan pelantikan Hasan Nasbi pada jabatan baru yang dibentuk Jokowi itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) yang dibacakan di Istana Kepresidenan pagi ini, Senin (19/8/2024).
Hasan akan menjadi orang pertama yang menduduki jabatan tersebut, usai dibentuknya Peraturan Presiden (Perpres) No.82/2024 tentang Kantor Komunikasi Presiden pada 15 Agustus 2024.
"Memutuskan, menetapkan dan seterusnya. Kesatu, mengangkat masing-masing, Saudara Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan," demikian bunyi Keppres yang dibacakan.
Kabar mengenai perombakan kabinet Presiden Jokowi jelang selesai masa jabatannya di 20 Oktober itu telah dikonfirmasi oleh pihak Istana Kepresidenan.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa pada pukul 09.30 WIB, orang nomor satu di Indonesia itu diagendakan akan melantik beberapa Menteri, Wakil Menteri dan beberapa Kepala Badan di Istana Negara.
Baca Juga
Dia melanjutkan Menteri dan Kepala Badan yg akan dilantik Presiden adalah Menkumham, Menteri ESDM, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tambahan Wakil Menteri Kominfo, Kepala Badan Gizi Nasional, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
“Pengangkatan Menteri, Wakil Menteri dan Kepala Badan diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan dengan baik, lancar dan efektif,” kata Ari.
Siapakah Hasan Hasbi?
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis.com, Hasan merupakan pendiri lembaga survei Cyrus Network.
Hasan juga menjabat sebagai juru bicara TKN Prabowo-Gibran. Berdasarkan catatan Bisnis, konsultan politik itu bahkan dihadirkan oleh pasangan calon 02 sebagai ahli dalam sidang gugatan hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), April 2024 lalu.
Dia berargumentasi bahwa tuduhan politisasi bantuan sosial (bansos) yang dialamatkan oleh Prabowo-Gibran tidak benar. Menurut Hasan, petahana pada umumnya menang bukan karena bansos, tetapi karena calon lawannya dianggap tidak lebih baik.
Sebaliknya, jika sang calon lawan dianggap lebih baik, maka besaran jumlah bansos juga tidak akan memenangkan petahana.
"Kalau ada hubungan bansos dengan keterpilihan, Anies [Baswedan] tidak bisa menang lawan Ahok [Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta 2017]," pungkasnya.
Hasan juga pernah menjadi sorotan usai menyatakan bersedia taruhan mobil Toyota Alphard apabila Anies lolos menjadi peserta kontestasi calon presiden (capres) 2024.
"Kalau mau jadi capres berat, dari semua sisi kalkulasi matematikanya susah. Tapi kalau mau jadi cawapres masih terbuka," ujarnya dalam suatu acara siniar, dikutip dari YouTube Total Politik, 2022 lalu.
"Kalau capres nih, mau taruhan enggak, Bang?" tanya pembawa acara siniar, Arie Putra.
"Boleh, taruhan boleh. Taruhan Alphard juga boleh," ucap Hasan.