Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fakta 5 Kecelakaan Pesawat Terparah Sedunia

Kecelakaan pesawat di India disebabkan oleh miskomunikasi antara kedua penerbangan dengan Air Traffic Controls atau sistem pengontrol lalu lintas udara.
Pesawat maskapai lokal Nepal Saurya Airlines jatuh dan terbakar ketika lepas landas dari ibu kota Kathmandu pada Rabu (24/7/2024)./Reuters
Pesawat maskapai lokal Nepal Saurya Airlines jatuh dan terbakar ketika lepas landas dari ibu kota Kathmandu pada Rabu (24/7/2024)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pesawat dikatakan sebagai salah satu moda transportasi teraman, jauh melebihi naik mobil. Inilah alasan kecelakaan pesawat begitu parah dan menakutkan.

Walaupun demikian, kecelakaan pesawat pun terkadang memajukan sistem penerbangan global menjadi lebih baik. Orang-orang dalam bidang penerbangan belajar dari sejumlah kesalahan penyebab kecelakaan ini untuk terus mengamankan sistem penerbangan pesawat komersil.

Di antara banyaknya kecelakaan pesawat, berikut terdapat beberapa kecelakaan pesawat terparah di dunia, dilansir dari Times of India, Britannica, dan Katzman Lampert & Stoll.

1. Tabrakan udara di atas Desa Charkhi Dadri, India (1996)

Pesawat Boeing 747 dari Saudi Arabian Airlines dan Kazakhstan Airlines II-76 mengalami tabrakan di udara, di atas Desa Charkhi Dadri, India.

Korban ada sebanyak 349 jiwa–tidak satupun penumpang. Tabrakan ini dinobatkan sebagai tabrakan udara paling mematikan dalam sejarah penerbangan.

Penyebabnya adalah miskomunikasi antara kedua penerbangan dengan Air Traffic Controls atau sistem pengontrol lalu lintas udara. Setelah kejadian ini, dilakukan pengembangan dalam sistem Air Traffic Controls secara global. Kini, terdapat peraturan yang lebih ketat menggunakan bahasa Inggris untuk memastikan tidak akan ada lagi miskomunikasi antar pesawat.

2. Malaysia Airlines 370 menghilang (2014)

Boeing 777 dari Malaysia Airlines Flight 370 menghilang di lautan pada 8 Maret 2014. Pesawat ini membawa 227 penumpang dan 12 awak untuk terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Menggunakan radar, terdeteksi bahwa Malaysia Airlines mengalami putus komunikasi satu jam setelah lepas landas, di atas Laut Cina Selatan. Usaha pencarian pesawat dan penumpang dilakukan secara luas, dari Laut China Selatan hingga Samudera Hindia. Namun, pesawat tersebut tidak ditemukan.

Tahun berikutnya ditemukan puing yang diyakini merupakan bagian dari Flight 370, di Pulau Reunion dan Afrika. Terdapat berbagai teori alasan hilangnya komunikasi dan terjadinya kecelakaan, dari pilot melakukan bunuh diri hingga pesawat ditembak jatuh. Tidak ada penjelasan yang terbukti.

3. Tabrakan pesawat di Bandara Tenerife, Kepulauan Canary (1977)

Salah satu kecelakaan pesawat terburuk justru terjadi di landasan Bandara Tenerife di Kepulauan Canary. Terjadi antara Pan Am Airways dan KLM Royal Dutch Airlines (keduanya Boeing 747), tabrakan ini menghilangkan 583 nyawa.

Penyebab kecelakaan adalah cuaca dan miskomunikasi. Pada hari itu, terdapat kabut tebal yang mempersulit penglihatan. Terdapat kesulitan berkomunikasi dari kedua pihak dan juga pengatur lalu lintas. 

KLM yang sedang mencoba lepas landas bergerak dengan cepat. Pesawat Pan Am akan keluar dari landasan. Namun, karena berada di landasan yang sama, KLM segera menabrak Pan Am dan menyebabkan ledakan.

Setelah ini terjadi, dibuatlah Cockpit Resource Management untuk mengatur komunikasi antar awak pesawat. Dilakukan juga standarisasi istilah penerbangan.

4. Pesawat Japan Airlines Flight 123 menabrak gunung (1985)

Japan Airlines Flight 123, Boeing 747, mengalami kesalahan teknis di bagian sekat tekanan belakang pesawat. Pesawat pun menabrak gunung dan merenggut 520 nyawa.

Hal ini terjadi tidak lama setelah lepas landas dari Tokyo. Kesalahan teknis tersebut disebabkan perbaikan pesawat yang tidak sesuai regulasi, 7 tahun sebelumnya. Ketahanan pesawat menjadi turun 70%.

5. Uruguayan Air Force Flight 571 menabrak Pegunungan Andes (1972)

Salah satu kecelakaan pesawat paling menyedihkan dan paling terkenal di dunia adalah penerbangan Angkatan Udara Uruguay, Flight 571. 

Kisah ini terkenal bukan karena jumlah nyawa atau penyebab insidennya, tetapi karena cerita bertahan hidup yang dilewati 16 orang yang selamat.

Sebuah tim rugby universitas, bersama teman dan keluarga mereka, menaiki pesawat Fairchild milik angkatan udara setempat. Pesawat memiliki tujuan penerbangan dari Uruguay ke Chile.

Penerbangan ini harus melewati Pegunungan Andes yang terjal. Karena kesalahan navigasi, pesawat ini jatuh di tengah-tengah daerah pegunungan salju. Dari 45 penumpang dan awak kapal, 33 orang selamat dari tabrakan pesawat. Mereka mencoba bertahan hidup selama lebih dari 2 bulan hingga menyisakan 16 orang.

Cerita mengenai ketahanan hidup mereka begitu tragis hingga menjadi sensasi saat itu. Kejadian tersebut bahkan digarap jadi buku (“Alive” oleh Piers Paul Read, 1974) dan film (adaptasi “Alive”, 1993; dan “Society of The Snow”, 2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper