Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan menjadi “bodoh” jika menolak hadiah pesawat senilai US$400 juta dari keluarga kerajaan Qatar.
Pesawat ini akan menjadi salah satu hadiah paling berharga yang pernah diterima oleh pemerintahan Negeri Paman Sam.
Trump menilai pemberian hadiah tersebut merupakan sikap yang baik dari Qatar dan sangat menghargainya. Dia menuturkan bahwa tidak akan pernah menolak tawaran tersebut.
"Maksud saya, saya bisa menjadi orang bodoh yang mengatakan, 'Tidak, kami tidak menginginkan pesawat terbang yang gratis dan sangat mahal,'" jelas Trump dikutip dari Reuters, Selasa (13/5/2025).
Trump kemudian mengaitkan tawaran tersebut dengan rasa terima kasih atas bantuan AS dalam membela negara-negara di kawasan tersebut, termasuk Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, yang semuanya menjadi tujuan perjalanannya minggu ini.
Dia juga mengatakan bahwa menerima hadiah itu adalah keputusan yang bersifat praktis, dan Trump merasa kecewa karena Boeing memerlukan waktu begitu lama untuk mengirimkan pesawat Air Force One baru yang dipesan saat masa jabatan pertamanya sebagai presiden.
Baca Juga
Di lain sisi, hadiah tersebut juga dikritik. Dikatakan bahwa tawaran yang diberikan tidak etis dan kemungkinan besar inkonstitusional.
Senator Demokrat Brian Schatz, Chris Murphy, Cory Booker, dan Chris Coons menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penerimaan hadiah semacam itu oleh Trump akan menciptakan konflik kepentingan yang jelas, menimbulkan pertanyaan serius terkait keamanan nasional, dan membuka peluang bagi pengaruh asing.
Anggota DPR AS Joe Courtney dari Connecticut, yang merupakan Demokrat senior di Subkomite Kekuatan Laut dan Proyeksi Angkatan Bersenjata DPR AS, mengatakan bahwa hal tersebut akan mengganggu upaya Angkatan Udara untuk mempercepat pengiriman armada Air Force One baru yang sesungguhnya.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa detail hukum terkait sumbangan kepada Departemen Pertahanan masih dalam proses pembahasan, dan pemerintahan Trump tidak khawatir mengenai apa yang mungkin diminta Qatar sebagai imbalan.