Bisnis.com, JAKARTA - Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Partai Golkar. Dalam video pernyataan pengunduran dirinya, dia menyinggung sederet prestasi Golkar, termasuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Adapun pernyataan resmi Airlangga itu dibagikan melalui tautan video berlogo 'Dokumentasi DPP Partai Golkar'. Pria yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian itu menyebut keputusannya demi menjaga keutuhan partai serta memastikan stabilitas transisi pemerintahan.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," ujarnya melalui video yang diterima Bisnis.
Airlangga menyampaikan pengunduran dirn=inya itu sejak kemarin malam, Sabtu (10/8/2024). Dia turut mengemukakan bahwa partainya sudah memiliki ketentuan sesuai dengan AD/ART yang ada mengenai kepemimpinan partai selanjutnya.
Adapun menurutnya Golkar sudah menjadi kekuatan terdepan demokrasi selama 60 tahun. Teranyar, Golkar berhasil menduduki peringkat kedua Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024. Posisinya di bawah PDI Perjuangan (PDIP) yang kembali memenangkan urutan pertama seperti di Pileg 2019.
"Dalam Pileg 2024, kita telah bersama-sama menaikkan pencapaian partai kita dengan merebut 102 kursi DPR RI, serta ratusan, bahkan ribuan kursi parlemen di berbagai tingkat pemerintahan dari Sabang sampai Merauke," ucap pria yang juga mantan Menteri Perindustrian itu.
Baca Juga
Selain itu, Airlangga turut menyampaikan bahwa Golkar berkontribusi besar pada pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Golkar tergabung bersama dengan sejumlah partai politik lainnya dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni di antaranya dengan Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional serta sejumlah partai non-parlemen lainnya.
"Kita juga berhasil memberi kontribusi besar dalam kemenangan pasangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Mereka akan melanjutkan kepemimpinan negara untuk semakin mempercepat lagi langkah kita dalam memajukan seluruh bangsa Indonesia," tutur Airlangga.
Berdasarkan catatan Bisnis, ini bukan pertama kali adanya isu goyangnya kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar. Di 2023, sempat muncul isu Munaslub untuk menggeser Airlangga dari jabatan Ketua Umum.