Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kamala Harris Diprediksi Lebih Kritis soal Perang Israel vs Palestina

Kamala Harris diprediksi lebih kritis soal kebijakan perang Israel vs Palestina, apabila terpilih menjadi presiden.
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, tiba di ASEAN – U.S. Summit di Jakarta, Rabu (6/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Dwi Prasetya
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, tiba di ASEAN – U.S. Summit di Jakarta, Rabu (6/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kamala Harris ditunjuk oleh Joe Biden untuk menggantikannya maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres AS 2024.

Dengan majunya Harris, banyak orang mempertanyakan kebijakan politik yang akan diusungnya. Apakah bersifat berkelanjutan atau tidak.

Banyak politisi berpendapat Kamala tidak akan jauh berbeda dengan Biden mengenai kebijakan-kebijakan kenegaraan.

Namun beberapa kebijakan Biden, juga ada yang ditolak oleh Kamala dan berakhir dengan selisih paham.

Melansir Al Jazeera, Para analis memperkirakan Harris akan melanjutkan pendekatan Biden terhadap perang Gaza.

Sebelumnya, Kamala telah berulang kali menjanjikan dukungan untuk keamanan dan pertahanan diri Israel, sambil menyatakan simpati terhadap warga sipil Palestina di Gaza. Harris juga pernah membela hak Israel untuk membela diri.

“Israel memiliki hak untuk membela diri. Dan kami [Biden dan Harris] akan tetap teguh pada keyakinan itu” dan “kami mendukung tujuan militer Israel yang sah untuk menghilangkan ancaman Hamas," katanya pada bulan Desember 2023 lalu.

Kemudian pada 4 Maret, Harris menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Ia juga mengatakan bahwaIsrael perlu meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut.

Meskipun diprediksi akan melanjutkan politik dan kebijakan Biden, namun Kamala baru-baru ini menolak untuk memimpin senat saat Netanyahu berpidato.

Tim Harris memberi tahu Senat bahwa dia tidak akan memimpin pidato Netanyahu bahkan sebelum Biden mengumumkan bahwa dia tidak lagi mencalonkan diri kembali.

Keputusan Kamala itu disebutkan oleh dua orang sumber, yang mengetahui rencananya, menurut The Washington Post.

Netanyahu dijadwalkan tiba di Washington DC dan akan memberikan pidato dalam sidang gabungan Kongres pada Rabu, 24 Juli 2024.

Apabila terpilih, Kamala diprediksi akan lebih kritis mengeluarkan kebijakan mengenai dukungannya terhadap konflik yang terjadi di Gaza. 

Melansir Guardian, Kamala Harris secara teknis dipandang lebih tegas dalam mengkritik Israel, dan mengungkapkan empati terhadap warga Palestina. Ketika dia menyampaikan pidato pada bulan Maret di Selma, Alabama, untuk memperingati 59 tahun Minggu Berdarah, komentarnya tentang Gaza diikuti dengan tepuk tangan meriah.

“Masyarakat di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi. Dan rasa kemanusiaan kita yang sama memaksa kita untuk bertindak,” katanya.

Ia pun menyerukan gencatan senjata harus segera dilakukan untuk menghindari lebih banyak korban. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper