Bisnis.com, JAKARTA – Runtuhnya dua gedung yang disebabkan oleh ledakan di Marseille mengakibatkan kebakaran dan penyelamatan lebih sulit dilakukan di tempat tersebut.
Delapan orang diperkirakan tertimbun di bawah reruntuhan dari dua bangunan yang runtuh pada Minggu (9/4/2023) di Marseille, Prancis, tersebut.
Jaksa Marseille Dominique Laurens mengatakan bahwa sampai saat ini masih belum diketahui penyebab dari ledakan yang terjadi.
Tayangan di televisi menunjukkan kepulan asap mengepul dari puing-puing ketika petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api, sementara, anjing terlatih digunakan untuk mencari korban reruntuhan.
"Kami tidak punya apa-apa, bahkan KTP. Kami kehilangan segalanya," kata pria yang hanya menyebut namanya Roland, dalam wawancara dengan surat kabar lokal La Provence.
Sebelum runtuh, Ronald berhasil keluar dari gedung 15 Rue de Tivoli bersama dengan istri dan kedua anaknya.
Baca Juga
Terdapat lima orang dengan luka serius yang dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin yang mengunjungi lokasi keruntuhan mengatakan terdapat 30 bangunan di kawasan itu telah dikosongkan.
Pada 2018, sekitar 1 kilometer dari tragedi tersebut, tiga bangunan yang dianggap tidak layak huni runtuh, menewaskan delapan orang.
Adapun walikota Marseille mengatakan bahwa runtuhnya gedung saat ini tidak terkait dengan kejadian 2018 silam. Namun, jaksa penuntut mengatakan bangunan yang runtuh pada hari Minggu (9/4) tidak diketahui memiliki masalah struktural.