Bisnis.com, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan cetak biru terkait kesiapsiagaan bencana.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Jawa Barat sangat berkepentingan terhadap kesiapsiagaan pada bencana. Dia mengatakan Jawa Barat menempati posisi paling tinggi untuk jumlah laporan kebencanaan untuk provinsi.
"Hampir 1200-1500 laporan kebencanaan per tahun, jadi kami sangat berkepentingan. Oleh Karena itu tahun ini, dibawah bimbingan BNPB, kami sedang menyiapkan cetak biru ketangguhan bencana Jawa Barat," jelasnya saat hadir di Acara Puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana pada Jumat (26/4/2019).
Ridwan menambahkan cetak biru ketangguhan bencana Jawa Barat ini juga akan memuat upaya preventif, kurikulum di sekolah terkait kebencanaan, termasuk pemberian wawasan untuk kewaspadaan tentang potensi patahan atau sesar seperti sesar Lembang.
"Inilah komitmen dari Provinsi Jawa Barat, all out, karena kalau sudah menyangkut urusan nyawa, kita tidak boleh main-main, termasuk akan me-review Tata ruang yang di zona-zona berbahaya," kata pria yang akrab disapa Emil ini.
Dia menambahkan hal ini juga termasuk untuk Kawasan Bandung Utara yang masuk dalam zona Patahan Lembang.
"Jadi pengetatan izin-izin Bandung Utara sudah dilakukan di level provinsi, ini yang harus kita monitor, media juga tolong monitor jangan sampai di provinsi-nya ketat, level tingkat duanya terlalu mudah," katanya.
Dia mengatakan jika terjadi pelanggaran maka akan ada sanksi yang sesuai dengan aturan tata ruang.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat sedang dalam penyusunan cetak biru Jawa Barat Resilience Culture Province.
Adapun lima komponen dalam cetak biru Jabar Resilience Culture Province dibangun melalui perpaduan kearifan lokal dan teknologi yaitu Resilience Index, Resilience Citizen, Resilience Center, Resilience Knowledge and Local Wisdom, dan Resilience Financing.
Data dari Pusat Studi Gempa (Pusgen), Sesar Lembang terletak sepanjang 29 km dari mulai Padalarang sampai Cisarua yang masih aktif sampat saat ini dengan pergerakan sebesar 3-5.5 mm per tahun.
Adapun wilayah Taman Hutan Raya terletak di KM 21 dari rangkaian Sesar Lembang, dengan potensi gempa sebesar Magnitude 6.5-7 dan potensi kerugian diperkirakan mencapai Rp51 triliun.
"Dampak gempa bumi yang terjadi diperkirakan merusak Kota Bandung dan sekitarnya dan sama dengan dampak gempa bumi di Bantul, Yogyakarta pada tahun 2006 silam. Besarnya potensi ancaman ini harus ditindaklanjuti dengan sikap yang serius," jelasnya.