Kabar24.com, JAKARTA -- Guru besar Universitas Negeri Jakarta Arif Rachman menyatakan pembentukan pribadi dan karakter disiplin harus ditanamkan pada diri anak-anak.
Dengan cara itu, secara tidak langsung anak-anak akan membentuk pribadi yang sadar terhadap keselamatan berlalu lintas.
"Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan yang sengaja serta terprogram untuk menolong manusia agar mengerti, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai estetika," ujarnya dalam diskusi Keselamatan Berlalu Lintas di Kurikulum Pemerintah, di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Sebab tujuan dari pendidikan karakter adalah agar anak mengetahui apa yang benar dan baik, kepatutan, kepedulian, serta yakin meskipun dalam keadaan tertekan.
Dalam konteks lalu lintas, ketika hal itu sudah terbangun maka mereka akan memahami aturan-aturan lalu lintas yang berlaku untuk tidak melanggarnya.
"Untuk membangun karakter harus melalui tahapan disiplin, kemartabatan, dan struktur," ujarnya.
Sementara itu tercatat anak-anak masih terlibat dalam kecelakaan lalu lintas jalan sebagai korban maupun pelaku di Indonesia.
Sesuai data Korps Lalu Lintas Polri disebutkan sepanjang 2010-2015, terdapat 176 ribu anak-anak di bawah umur korban kecelakaan di jalan.
Dari data tersebut diketahui terdapat 85 anak-anak di bawah 15 tahun yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Pendidikan Karakter Bentuk Anak Taat Lalu Lintas
Guru besar Universitas Negeri Jakarta Arif Rachman menyatakan pembentukan pribadi dan karakter disiplin harus ditanamkan pada diri anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dika Irawan
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium