Bisnis.com, JAKARTA - Taliban buka suara soal keputusan berani Rusia yang mengakui mereka sebagai penguasa sah Afghanistan saat ini.
Pemerintah Afghanistan pun mengatakan bahwa Rusia telah menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kekuasaannya pada Kamis (3/7/2025).
Adapun Taliban kembali berkuasa pada 2021 setelah menggulingkan pemerintah yang didukung asing (Amerika Serikat) dan telah memberlakukan versi hukum Islam yang ketat.
"Keputusan yang berani ini akan menjadi contoh bagi yang lain... sekarang setelah proses pengakuan telah dimulai, Rusia berada di depan semua orang," kata Menteri Luar Negeri Afghanistan, Amir Khan Muttaqi, dalam sebuah video pertemuan yang diunggah di X, dikutip dari The Guardian.
Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taliban Hafiz Zia Ahmad Takal kepada AFP.
"Rusia adalah negara pertama yang secara resmi mengakui Emirat Islam," katanya.
Perwakilan khusus Moskow untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan kepada kantor berita negara Rusia, Ria Novosti, bahwa pemerintah telah "mengakui" pemerintahan Taliban.
Langkah tersebut dilakukan tak lama setelah Gul Hassan, seorang diplomat Taliban, mengambil alih peran duta besar Kabul untuk Moskow.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pengakuan resmi Moskow terhadap pemerintah di Afghanistan akan "memberikan dorongan bagi pengembangan kerja sama bilateral yang produktif antara negara kita di berbagai bidang," termasuk dalam perdagangan dan energi.
Langkah Rusia dalam pengakuan ini menjadi sesuatu yang penting bagi Taliban, di tengah pengutukan terhadap mereka dari negara Barat lain.
Rusia pun menjadi negara pertama yang membuka kantor perwakilan bisnis di Kabul setelah kudeta yang dilakukan Taliban.
Pihak Vladimir Putih kemudian mengumumkan rencana mereka untuk menggunakan Afghanistan sebagai pusat transit gas menuju Asia Tenggara.