Bisnis.com, WASHINGTON - Pejabat Amerika Serikat dan Rusia akan melakukan pertemuan dalam beberapa hari mendatang untuk membentuk gugus tugas yang akan memantau pelaksanaan gencatan senjata pada perang saudara di Suriah, kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Rabu (24/2/2016).
Kerry mengatakan kepada parlemen AS bahwa ia telah berbicara dengan mitranya dari Rusia, Menlu Sergei Lavrov, soal langkah-langkah untuk mengawasi gencatan senjata.
Gencatan dijadwalkan mulai diberlakukan pada Sabtu dini hari.
"Saya tadi pagi berbicara dengan Menteri Luar Negeri Lavrov dan tim-tim kami akan bertemu keesokan harinya, (guna membentuk, red) gugus tugas untuk memantau gencatan senjata, penghentian permusuhan," tuturnya.
"Saya di sini tidak untuk memberikan jaminan bahwa (gugus tugas yang akan dibentuk, red) akan berhasil, tapi ini adalah satu-satunya cara bagi kita untuk mengakhiri perang," katanya, memperingatkan.
"Kemungkinan lainnya adalah bahwa perang bisa semakin buruk, bahwa Suriah akan hancur seluruhnya, tidak bisa lagi disatukan." Para pejabat AS telah berkali-kali menunjukkan anggapan bahwa gencatan senjata yang dijanjikan itu merupakan uji coba terhadap niat baik Rusia dalam mengupayakan penyelesaian, melalui perundingan.
Konflik tersebut membuat sekutu Kremlin, yaitu pemerintahan Bashar al-Assad, serta pesawat-pesawat tempur Rusia harus berhadapan dengan barisan kelompok gerilyawan.
KRISIS SURIAH: AS & Rusia Bentuk Gugus Tugas Gencatan Senjata
Pejabat Amerika Serikat dan Rusia akan melakukan pertemuan dalam beberapa hari mendatang untuk membentuk gugus tugas yang akan memantau pelaksanaan gencatan senjata pada perang saudara di Suriah, kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Rabu (24/2/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
Pesan Gibran ke Paspampres: Humanis ke Masyarakat
3 jam yang lalu