Dita selamat bisa dibilang karena kecerdikannya. Sekitar pukul 09.00 waktu itu, dia bersama 11 temannya satu sekolah bermaksud turun gunung setelah mencapai puncak Gunung Lawu.
Di jalur pendakian antara pos III dan IV yang berkelok, terjal dengan lebar sekitar 1,5 meter tiba-tiba Dita dan rombongan melihat asap.
Para remaja itu terus melangkah maju dan tidak berpikir halangan yang ada di depannya. Tiba-tiba saja asap itu berubah warna menjadi merah. Api telah berkobar.
Tidak lebih dari lima menit ilalang yang terbakar beterbangan karena angin tengah berhembus kencang.