Bisnis.com, BEIRUT – Kelompok militant ISIS alias Islamic State of Iraq and Syiria, Jumat (6/2/2015), mengklaim seorang perempuan Amerika Serikat yang mereka sandera di Suriah ikut tewas dalam serangan oleh jet-jet tempur Yordania.
Namun, pernyataan resmi dari pejabat di Washington, AS, menyatakan pihaknya tak bisa mengonfirmasi kebenaran dari pernyataan ISIS itu yang menyatakan seorang wanita AS berusia 26 tahun dan berprofesi sebagai pekerja kemanusiaan bernama Kayla Mueller dari Prescott, Arizona, ikut terbunuh dalam serangan jet tempur Yordania.
Perwakilan dari keluarga Mueller di AS sendiri menyatakan mereka tak punya informasi atas klaim ISIS yang menyatakan Mueller telah terbunuh. Juru Bicara Departemen Dalam Negeri AS Marie Harf menyatakan, “Saya belum bisa mengonfirmasi pernyataan itu [ISIS] sekarang," ucapnya seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu (7/2/2015).
Mueller diketahui sebagai sandera terakhir AS oleh kelompok ISIS, organisasi teroris yang mengendalikan secara luas wilayah Suriah dan Irak. ISIS sendiri telah mengeksekusi lima orang pekerja kemanusiaan dan wartawan asal Inggris dan AS dalam beberapa bulan terakhir.
Klaim terbaru ISIS muncul beberapa hari lalu setelah tersebarnya sebuah video pada Kamis (5/2/2015), tetang penangkapan pilot jet tempur F-16 Yordania bernama Muath al-Kasaesbeh hingga membakarnya hidup-hidup di dalam penjara.
Pemerintah Kerajaan Yordania pun langsung bereaksi keras dengan melancarkan serangan militer yang membabi-buta di sejumlah tempat persembunyian ISIS sebagai langkah pembalasan dendam.