Kabar24.com, PADANG-- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatra Barat meminta pemerintah setempat merumuskan strategi perdagangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan barat Sumatra menjelang pertemuan IORA 2015 akhir tahun ini di Padang.
Ketua Apindo Sumbar Muzakir Aziz menilai Sumbar perlu mengambil peran dalam pertemuan tersebut untuk meningkatkan daya jual kawasan pantai barat, menyusul prioritas pemerintah yang lebih mengembangkan pembangunan infrastruktur Sumatra bagian timur.
"Perlu ada strategi daerah, agar pantai barat tetap seksi bagi investasi," katanya, Jumat (11/1/2015).
Menurutnya, pertemuan Indian Ocean Rim Association (IORA) yang beranggotakan 20 negara di kawasan Samudera Hindia dan Australia adalah momen bagi provinsi kawasan barat Sumatra, Sumbar dan Bengkulu untuk menghidupkan kembali pantai barat sebagai poros perdagangan dunia.
Apalagi dalam sejarahnya, Pelabuhan Teluk Bayur di Padang dan Pelabuhan Bay Bengkulu sempat menjadi kawasan perdagangan tersibuk di Samudera Hindia.
"Momentum itu ada kesempatan untuk menghidupkan kembali perdagangan di pantai barat," ujarnya.
Dia mengungkapkan menjelang pertemuan itu, pemerintah daerah sudah harus menyusun strategi dagang dan menawarkan potensi daerah kepada investor asing. Termasuk meningkatkan infrastruktur dan perbaikan proses perizinan bagi kemudahan investasi.
Muzakir juga meminta kepala daerah lebih aktif mencari terobosan untuk peningkatan kapasitas kawasan itu, sehingga menjadi kawasan ramah investasi.
"Tidak ada alasan lagi, pemerintah daerah harus aktif bangun lobi sana sini, karena kan tidak masuk prioritas pusat. Kreatifitas pemimpin daerahnya yang perlu," katanya.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Padang Didi Aryadi mengakui potensi pengembangan ekonomi kawasan tersebut masih menjanjikan.
Dia bahkan optimistis Kota Padang bisa menjadi sentral aktifitas perdagangan di wilayah barat Sumatra, menyusul pengembangan pelabuhan Teluk Bayur. Serta rencana pemerintah membangun jalan lintas barat Sumatra yang menghubungkan Lampung-Bengkulu-Padang-Sibolga-Aceh.
"Kami prioritaskan investasi di sektor perdagangan, karena memang potensinya masih bisa dikembangkan," katanya.
Dia menyebutkan di sektor perdagangan dan jasa, tahun ini sedikitnya lima hotel baru dibangun di daerah tersebut.
Kelima hotel itu adalah Aston Hotel, Aryaduta Hotel, Trans Hotel, Fave Hotel, dan pengembangan bangunan Grand Zuri Hotel.
Selain sektor perdagangan, Pemkot Padang juga mengedepankan penggarapan potensi pariwisata di sejumlah objek wisata dan pengembangan sektor pendidikan di kota Bingkuang itu.